Pray for Indonesia

Minggu ini, saya tenggelam dalam assignment yang deadline nya beruntun. Sekarang memang lagi penghujung semester, jangan ditanya gimana stresnya. Semester pertama, memang semester penyesuaian. So far sih masih bisa menyesuaikan diri, gak tahu nilainya apa masih bisa menyesuaikan juga. Semoga.......

Banjir 

Sibuk dengan tugas bukan berarti lupa sama kondisi Indonesia bukan? Untungnya saya rajin twitteran akhir-akhir ini, jadi bisa sedikit tahu perkembangan Indonesia dari media-media dan rekan-rekan di twitter. Berita heboh pertama yang saya pantau adalah banjir di Jakarta. Saya bukan ahli tata kota jadi bukan saya yang berhak memberikan kritik ataupun hujatan kepada Pemda dan pihak-pihak lainnya. Banyak status di FB dan twitter yang menghujat sang Gubernur yang katanya ahli. Eittsss, sebelum menghujat lebih jauh, kita ngga tahu kan Beliau ahli apa?. Hehehehehe. Tapi dari perspektif saya sendiri sebagai (mantan) warga Jakarta, kota manapun yang mendapat curah hujan seperti Jakarta sekarang pasti akan banjir. Melbourne saja yang memenuhi kaidah tata kota yang baik, benar dan tak neko-neko sempat dapat banjir kok awal tahun ini.

Melbourne pun banjir lho

Kebebasan berpendapat sih sah-sah saja. Warga Jakarta sangat boleh menghujat pemerintahan yang sekarang. Hanya saja, apakah dengan menyalahkan pemerintah masalah akan selesai. Banjir sudah menjadi langganan Jakarta dari sekian tahun yang lalu. Banjir itu bukanlah masalah pemerintah saja, tapi masalah bersama. Akan lebih arif jika kita tidak hanya tahu menghujat, mulai tetapi mulai berbuat. Dimulai dari diri sendiri, lalu disebarkan ke rekan-rekan kerja, keluarga dan tetangga. Tanamkan pada diri sendiri untuk mulai ramah pada lingkungan. Mengurangi peenggunaan botol plastik sekali pakai, tidak membuang sampah di selokan/gorong-gorong, belajar membuat biopori (lubang resapan) di sekitar rumah dan sejumlah kegiatan-kegiatan kecil lainnya yang mungkin efeknya sangat kecil. Tapi kalau kegiatan ini bisa dilakukan massal, bisa saja dampaknya juga luas. Iya kan? Trust me, rather than complaining continuously, take an action will be much better.

Merapi dan Mentawai 

Saya sempat tertegun melihat siaran berita Mentawai yang porak-poranda karena gempa dan tsunami, ditambah lagi letusan Merapi yang membuat sejumlah penduduk di sekitarnya harus mengungsi. Saya jadi ingat 6 tahun yang lalu, saat Tsunami terjadi di Aceh. Saat itupun saya tidak sedang di Indonesia. Trenyuh rasanya melihat musibah seperti ini terjadi. 

Sayangnya, di tengah bencana seperti ini, ternyata ada juga tokoh negeri ini yang memberikan respon tak sedap. Sebuah komentar tak enak dikeluarkan oleh Bapak Ketua DPR yang menyalahkan mereka yang tinggal di Mentawai, menyalahkan para korban Mentawai karena tinggal di pulau. Yang belum baca bisa klik disini. Wah membaca komen ini perasaan saya campur aduk: bingung, jengkel, marah dan pengen nabok. Bingung karena baru tahu kalo ternyata mentawai itu pulau dan jawa itu bukan pulau tapi daratan. Jengkel karena dalam pembelaannya, beliau mengatakan bahwa kalimat tersebut diucapkan untuk berkelakar. Masih bisakah kita berkelakar di atas penderitaan mereka yang kehilangan rumah dan keluarganya di Mentawai? It is utterly a wrong time to joke, Sir. Saya juga marah karena ucapan seperti ini diucapkan oleh ujung tombak lembaga perwakilan rakyat yang seharusnya membawa aspirasi rakyat, bukan pendapat pribadi yang bias. Bapak Ketua DPR pun akhirnya melayangkan permintaan maafnya disini. Dalam pernyataan maafnya beliau mengatakan kalau beliau tidak tahu menahu situasi di Mentawai. Nah kalau gak tahu situasi Mentawai, then SHUT UP!!!.  Kalo pengen nabok sih, emang dari kemarin karena tugas kuliah gak kelar-kelar hehehehe. 

Bagaimana dengan kami mahasiswa Indonesia yang berada di luar? 6 tahun yang lalu saya merasakan menjadi pengamen di luar negeri. Saya ikut mengamen bersama beberapa rekan Indonesia untuk mengumpulkan dana bagi korban tsunami Aceh. Yang bikin terharu adalah beberapa teman-teman Jepang dan mahasiswa internasional lainnya tanpa pamrih ikutan ngamen bersama kami. Such an amazing experience. Alhamdulillah, kala itu duit yang terkumpul lumayan banyak. 
Ngamen depan mall di Saga.... Salju nya masih kurang banyak 

Saat inipun, penggalangan dana sedang berlangsung di Melbourne diantara kami, sesama mahasiswa Indonesia. Hanya inilah yang kami bisa lakukan selain berdoa. Doakan dana yang terkumpul banyak yah biar bisa bantu mereka yang membutuhkan. Saatnya menundukkan kepala sejenak dan berdoa untuk saudara-saudara kita disana. Semoga dibalik semua bencana ini, ada hikmah yang luar biasa besarnya untuk kita semua Amiiiin. 



we can't avoid natural disasters, what we can do is only to minimize its possible impacts 
24 komentar
  1. gw juga lagi collecting dana dari temen2 kantor cipu...moga2 yang terkumpul banyak jadi bisa di bagi dua untuk mentawai dan merapi.

    semangat ya untuk penggalangan dananya...

    pray for indonesia!

    BalasHapus
  2. masalah banjir, well, gw juga ga mau nyalahin pemerintah sih, cuma gue ngeliat sama sekali ga ada kemajuan yang dibuat pemerintah (jakarta) untuk mengatasi hal ini. gw juga ga tau apakah setiap individu yang tinggal di jakarta sudah menjalankan prinsip 'hijau'. tapi pemerintah juga ga ada tuh melakukan penyuluhan atau usaha lain utk menanggulangi banjir. haduh, gw jadi sewot ya? ghahaha sori.

    gw juga lagi ngumpulin duit buat korban bencana nih. saling nyemangatin ya. :)

    BalasHapus
  3. banjir?
    ah sutra lah, gw cuma kepingin liat si kumis keilangan kumisnya, kita yg ga nyalahin dia aja bakal benci setengah mati ngeliat kearogansiannya

    Mentawai Merapi
    mmm...semoga Ketua MPR itu mendapat ganjaran yg sepantasnya

    ya saudah lah dari pada ngutuk2 org mending kita berdoa aja biar Indonesia menjadi negara yg aman tentran damai

    pray for Indonesia

    BalasHapus
  4. saya turut prihatin atas bencana yang terus menimpa negeri ini...

    BalasHapus
  5. Sedih dan getir dengan semua yang terjadi di bumi pertiwi ini. Sampai tidak tahu harus berkata apa-apa lagi. Tapi daripada mengeluarkan kata-kata seperti bapak Marzuki Ali, sepertinya saya lebih baik diam dan melakukan sebuah usaha untuk membantu saudara-saudara kita di Mentawai dan Merapi.

    Pray for Indonesia.

    Ayo satukan hati dan semangat untuk membantu mereka.
    FYI, sampai hari ini gelombang besar masih membayangi Mentawai dan Merapi kembali meletus dini hari tadi.

    BalasHapus
  6. bencana-bencana itu datang pada tanggal yang hampir bersamaan

    pertma wkt itu ak dgr banjir dijkt dan tmnku bilang dia terjebak banjir
    terus ak dgr ditivi ada gempa di sumbar
    dan bsok paginy
    tmnku blg dia sampe dirmh jm 2mlm wowww
    dan al buka detik, telah terjadi tsunami wowww
    menjelang malem dgr berita merapi meletus woww
    beneran loh selasa itu ak bnr dibikin tercengang

    semoga semua korban yang terkena bencana selalu diberi ketabahan, kesabaran dan rezw\eki dari Allah

    dan semoga anggota DPR yg abis jalan-jalan ke italy bawa oleh2 buat korban bencana hihihi

    BalasHapus
  7. iyaa..jogja jadi kelabu dan pengap banget katanya gara2 ujan abu merapi. dan mentawai juga serem pisan lah skg. semoga saudara2 kita yg jadi korban diberikan tempat yg lebih lebih lebih baik daripada di dunia, dan yg masih bertahan semoga diberikan kesabaran..

    pray for indonesia..

    BalasHapus
  8. ngomongin soal banjir, si Bapak berkumis itu waktu berkampanye dan ditanya soal Banjir yang memang rutin melanda Jakarta. Si Bapak Kumis dengan lantang menjawab "serahkan pada ahlinya"

    kata itu emang ambigu, maksdunya Bapak berkumis akan menghire orang yang ahli dalam tata ruang kota agar banjir yg datang tidak overload. tapi,di warga menganggap klo si Bapak Kumis itu adalah ahlinya dalam mengatasi banjir.

    BalasHapus
  9. ikut berdoa demi kemajuan bangsa dan ketentraman di Indonesia. semoga selalu dijauhkan dari musibah.

    BalasHapus
  10. kayaknya semua mata sedang menuju ke Indonesia ya... slogan Pray for Indonesia sangat terkenal di Twitter, konon begitu (soalnya aku gak punya twitter, jadi sok tau aja, hehehe)...

    justin bieber, tom cruise, kim kadrshian, bahkan Barack Obama juga turut pray for Indonesia...

    somehow, bangga rasanya mereka 'care' soal musibah di Indonesia
    tapi juga malu, kenapa indonesia terkenal karena musibahnya ya?

    terharu juga, tau kalo ternyata pelajar indonesia di luar negeri jadi 'pengamen' untuk membantu saudara saudaranya di indonesia
    thanks alot yaa
    meskipun aku bukan termasuk korban
    tapi rasanya terharu

    BalasHapus
  11. Dija lagi sakit Om..
    bukan karena kena tsunami atau awan panas merapi,
    tapi hidung mampet Om...

    BalasHapus
  12. ga kebayang melbourne jg banjir..
    kena banjir jg toh disana..
    :p

    BalasHapus
  13. ngerasain pas lagi kena bencana banyak kayak gini trus ada orang ngomong seenaknya.. hrghhh emang bikin nabok.

    jadi inget tuh gubernur DKI ngomong apa ketika dikritik koq masalah banjir gak selesai-selesai, dia ngomong : "emang nyelesaiin masalah banjir segampang bikin kerak telor?".. hahaha.. maksudnya nyindir kita-kita juga sih, biar turut mikir juga nyelesain masalahnya. gak cuman omdo

    btw, gara-gara merapi rumah saya di Jogja kena ujan abu loo.. *bangga*

    BalasHapus
  14. makasih tetep indonesia yang lagi susah saat-saat ini Cipu :)
    salam buat temen-temen Indonesia di Melbourne yang sudah baik hati bikin penggalangan dana.
    Gw disini juga doing the same thing :)

    BalasHapus
  15. Benar banget, sangat-sangat buang waktu dan tenaga untuk menghujat kepemerintahan yang ada. Yang penting sebagai warga negara itu berbuat sesuatu yang lebih konkret untuk membantu korban bencana yang ada. Lagi juga, seharusnya masyarakat pada mengaca, apakah sudah membuang sampah pada tempatnya (sekecil apapun sampah itu), sudah melakukan gerakan menanam dirumah masing2, dan lain sebagainya.

    Dan terima kasih cipu dan mahasiswa lain yg berada di luar sana, sudah mau rela membantu kami saudara di tanah air.

    BalasHapus
  16. makasih yach....kebetulan saya lagi mencari2 info seperti yang anda tulis di posting blog anda...salam kenal aja yach

    BalasHapus
  17. weleehh ternyata Melbourne pun sempat banjir juga yaaa Kak :(

    semoga bencana di Indonesia tercinta ini berakhir, Amin :)

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. ternyata tadi sempat salah isi komentar, harus komentar blog orang lain malah keisi disini, saya sudah hapus, maaf dan makasih ya kak :)

    BalasHapus
  20. miris ya mendengar berita bencana itu? dan sekarang merapi yang korbannya semakin bertambah,
    karena rumah saya juga tak begitu jauh dari para korban yang mengungsi. sangat memprihatinkan sekali.
    Bali Villas Bali Villa

    BalasHapus
  21. eh. emang Jakarta pernah banjir..?
    bukannya kata Foke itu cuma genangan..? hehehe..

    yah, begitulah bro..
    Indonesia sedang berada dalam cobaan, cobaan dari alam dan cobaan dari para pemimpin sendiri..

    semoga kita tetap kuat dan tabah..

    BalasHapus
  22. waduh..lupa nulis nama untuk komenku yg di atas..:)

    BalasHapus
  23. Terharu karena teman2 yang tersebar di seluruh penjuru dunia juga ternyata peduli dengan penderitaan saudara2 kita di Merapi dan Mentawai.

    Harusnya kita2 yang masih di Indonesia nggak boleh kalah dong, ya kan?

    Tulisannya seperti biasa nih, always keren dah :D

    BalasHapus