A bit of adventures at Caramandel Peninsula

captured from the car
Puas mengelilingi Auckland selama dua hari, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke arah timur Auckland. Kami menuju Caramandel Peninsula yang katanya punya pantai yang indah. Perjalanan ke Caramandel Peninsula sangat menyenangkan, mata ini dimanjakan dengan pemandangan yang menakjubkan. Kombinasi pantai, bukit, pepohonan di New Zealand memang indah. Menyesal rasanya saat tahu bahwa mata ini sempat terpejam sejenak dalam perjalanan.

Pemandangan yang dominan selama perjalanan

Selain itu perjalanan yang kami tempuh dengan mobil ini tak terasa membosankan karena travel buddies saya semuanya lucu-lucu dan suka ngunyah, makanya sepanjang perjalanan kami pasti mengunyah atau terbahak. Banyak sekali spot-spot indah yang luput dari kamera pocket yang saya bawa. Harap maklum juga hasil fotonya semuanya hasil foto amatiran. 

Setelah berkendara selama kurang lebih dua jam, kami mampir sejenak di sebuah tempat bernama Tairua, sebuah perkampungan kecil yang sudah termasuk dalam kawasan Caramandel Peninsula. Sambil menikmati semilir angin penghujung musim semi, saya menyempatkan diri mengamati kegiatan masyarakat lokal disana. Berhubung hari itu hari Minggu, nampak banyak orang-orang lokal yang bergerombol melakukan barbeque atau sekedar bercengkerama dengan keluarga. Ahhhh, sebuah pemandangan yang menyejukkan. What else more important than family?

Enjoy the view of Tairua

Perjalanan pun dilanjutkan ke Hahei Beach. Begitu sampai disana, kami tak membuang-buang waktu untuk segera mengabadikan lukisan alam yang sangat indah terpampang di depan mata. Hahei Beach dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang berbentuk unik dan semua pulau tersebut oleh bangsa Maori diasosiasikan dengan bentuk tubuh manusia. Tujuan kami ke tempat ini bukan semata-mata menikmati pantai nya saja, namun kami juga bermaksud mencoba bermain kayak. 
Hahei Beach, beautiful isn't it?

Ternyata tak sulit untuk mencari penyedia jasa kayak disini, hanya dalam waktu setengah jam kami sudah deal dengan sebuah usaha lokal penyedia jasa kayak lengkap dengan pemandunya. Maklumlah kami semua baru dalam dunia perkayakan. Bersenjatakan pelampung, kami dibagi menjadi tiga kelompok karena kayak yang tersedia hanya cukup untuk memuat dua pengayuh. Setelah mendapatkan training singkat oleh pemandu yang bernama Nick, kami pun terjun ke laut dan mulai mengayuh. Awalnya, sempat agak sulit untuk mengendalikan kayaknya, namun lama-kelamaan terasa bahwa kayak itu menyenangkan. Nick terbukti bukan hanya sebagai instruktur handal, namun Nick juga memberikan banyak pengetahuan lokal tentang biodiversity serta kepercayaan masyarakat lokal disana. 
menyusuri Hahei Beach dengan kayak

Menurut Nick, daerah Hahei Beach awalnya sangat tereksploitasi sehingga masyarakat sulit mendapatkan ikan. Namun, sejak marine protection zone diberlakukan, penangkapan ikan di daerah pesisir dilarang demi mempertahankan keaneka ragaman hayati. Dan dalam kurun beberapa tahun setelah zona ini diberlakukan, jumlah ikan di daerah ini diperkirakan naik sebanyak 600%. Meski di Indonesia, marine protection zone telah diberlakukan di beberapa tempat, namun sayangnya jumlah daerah pesisir yang masih melaksanakan penangkapan ikan dengan cara yang berbahaya pun masih sangat banyak. Saatnya mempertimbangkan untuk mengadopsi marine protection zone guna mempertahakan kan keaneka ragaman hayati di laut.   

Nick memberikan instruksi
Cathedral Cove
Setelah sejam, kami menyempatkan untuk menepi selama setengah jam sambil menikmati sebuah karang berbentuk goa bernama Cathedral Cove. Ternyata tak  banyak turis yang berjemur di tempat ini. Menurut Nick lagi, kalau musim panas tiba tempat ini bisa dipenuhi oleh sekitar 2000 an orang. Wuah..... untunglah kami tiba sedikit lebih awal dan cuaca hari itu memang sangat pas untuk mengayuh kayak. Sembari menikmati Cathedral Cove, kami disuguhi hot chocolate oleh Nick sebagai bagian dari pelayanan. Hot chocolate di pinggir pantai setelah berbasah-basahan bermain kayak ternyata adalah pilihan yang menarik.
enjoy hot chocolate di pinggir pantai
me and my team mate.... 

Puas dengan Cathedral Cove, saatnya kembali ke pantai tempat kami memulai perjalanan. Ternyata diperlukan waktu yang lebih singkat untuk kembali karena kami sudah lebih bisa mengendalikan kayak. Sore itu, memang memuaskan. Basah, gosong dan sedikit lelah namun memuaskan. Sisa sore kami habiskan dengan melanjutkan perjalanan ke arah Rotarua. Apa saja yang bisa dinikmati di Rotarua? Tunggu saja kisahnya (Halah, kayak ada yang baca saja heheheheheheh)  
10 komentar
  1. Skala manyun tambah 2cm.

    Pemandangannya bagus bangeeeeeeeeeeettttttttttttt......!!!

    Ya Allah, tingkatkan kesabaranku agar tetap dapat membaca tulisan Cipu selama di NZ. Ya Allah, berikan tingkat kesabaran super tinggi saat Cipu sudah memposting tulisan di Hobbiton. Amin.

    BalasHapus
  2. Puu.. bikin envy banget nih :(

    #mengucap mantra ajaib : mupeng-mupeng-mupeng 100x

    soalnya saya paling nggak bisa nolak pesona pantai, makanya begitu liat pantai rasanya pengeeen aja nyobain kesitu. Mana pemandangannya buagus banget lagi, kayak di luar negeri (LOH!!?)

    BalasHapus
  3. gambar ketiga viewnya keren banget, belakangnya maksudnya bukan orangnya lho hahaha.....

    BalasHapus
  4. Iriiiii...... Foto di header blog lu ganti2 mulu tiap minggu yeee?

    BalasHapus
  5. hahei beach? sounds like tempt and insult @ the same time. gheehehe. just ignore me. :)

    BalasHapus
  6. gile ya tempatnya, subhanallahhh kereeeeennya.....
    kapan ya bisa kesana?? pengen naik kayak, pengen ke hahei beach (namanya lucu amat)

    BalasHapus
  7. huaaaaaaaaaaaaaa
    menyenangkan sekali yaaaaaaaaaaaaa....


    kayak di survivor gitu
    foto yang di pantai tuh

    iriiiiiiiiiiiiii

    BalasHapus
  8. Huaaa.. bagusss banget! Selalu suka deh sama pantai yg warna airnya hijau toska begitu.. :)

    BalasHapus