Two fine days in Auckland

Pesawat New Zealand air sukses mendarat dengan sempurna di Auckland International Airport setelah tiga jam setengah membawa saya dan teman-teman dari Tullamarine Airport, Melbourne. Maskapai ini memberikan kesan tersendiri, safety aviation videonya sangat menggelitik. Beda dengan maskapai lain yang menayangkan petunjuk keselamatan penerbangan yang sangat serius, NZ air justru menyajikannya dengan jenaka. Selain itu, film film untuk hiburan di NZ air lumayan variatif jadi waktu tempuh tiga jam setengah jadi tak terasa. (Tulisan ini tidak disponsori oleh NZ air lho hehehehe).

Rencana saya dan teman-teman adalah menjelajahi pulau utara New Zealand selama seminggu. Saat merencanakan perjalanan ini, kami semua sepakat untuk menyewa mobil agar bisa menjelajahi lebih banyak tempat-tempat menarik. Travelling berjamaah nampaknya bisa mengurangi budget, contoh pertama: sewa mobil selama seminggu bisa jadi murah.

Di Auckland, pilihan kami jatuh pada sebuah hotel bermaskot Kiwi, namanya Kiwi Airport International Hotel. Hotel ini menawarkan paket family room yang cocok buat kami yang jumlahnya lima orang. Harganya pun lumayan miring untuk ukuran Auckland. (Disini, jangan harap bisa dapat kamar dengan harga Jalan Jaksa, no way).

Setelah check in, tujuan pertama kami adalah: Auckland CBD atau kawasan bisnis nya Auckland. Kota ini langsung saya asosiasikan dengan Melbourne. Kenapa? Ada banyak jalan yang meyerupai Melbourne, bahkan beberapa gedung memiliki kesamaan arsitektur dengan gedung-gedung di Melbourne. Yang berbeda mungkin adalah kota ini lebih sepi dibandingkan Melbourne. Harap maklum, kota Auckland hanya berpenduduk 1,4 juta jiwa.
Sky tower, yang khas dari Auckland

Bangsa Maori dikatakan sebagai penduduk asli New Zealand. Dan saat kami mengunjungi kawasan CBD Auckland, kami banyak bertemu orang-orang Maori di jalan. Perawakan nya mudah dikenali: tinggi dan besar. Tapi penampilan fisik orang Maori ada kesamaan dengan orang Meksiko, sama sekali gak ada mirip mirip nya sama orang Aborigin. Selama di New Zealand, saya jarang menemui orang Maori yang berbadan mini.
Selama dua hari di Auckland, saya berkesempatan mengunjungi beberapa tempat:

Mt. Eden

Dari Mt Eden, saya berkesempatan menyaksikan keindahan Auckland dari atas bukit. Mt Eden merupakan landmark penting kota Auckland mengingat posisi nya yang strategis untuk memantau Auckland dari atas. Ada sedikit insiden lucu saat kami berkunjung ke Mt Eden. Karena kepercayaan kami akan akurasi GPS yang sedemikian tingginya, kami memarkir mobil di tempat yang ditunjukkan oleh GPS. Kami serombongan akhirnya harus hiking sampai ke puncak, padahal ternyata ada jalur mobil yang bisa sampai ke puncak.

One Tree Hill
View Auckland dari One Tree Hill

Dari Mt Eden, kami bisa melihat sebuah bukit lain yang juga menjadi landmark kota Auckland. Tempat ini disebut One Tree Hill. Dinamakan demikian karena konon dulunya di puncak bukit tumbuh sebuah pohon yang sayangnya telah ditebang. Namun sebagai pengganti pohon, dibangun sebuah monument di puncak bukit ini.

Albert Park
Suasana sore di Albert Park

Albert Park adalah taman di tengah kota Auckland. Tak ada yang terlalu istimewa di tempat ini, namun lokasinya yang strategis membuat tempat ini tak terlalu sepi. Hanya terdapat sebuah air mancur di tengah kola mini serta view ke beberapa penjuru kota.

Selain ketiga tempat tadi, saya juga sempat mengunjungi Mission bay dan Ladies bay, namun pantainya kurang menarik. 

Kabarnya sih, New Zealand itu baru akan menarik setelah mulai menjelajahi wilayah luar kota. So, tunggu saja update selanjutnya 
14 komentar
  1. seru! seru!
    iri! iri!

    hahahahaha

    BalasHapus
  2. baru kali ini baca tulisan cipu sambil manyun.

    yakin banget, bibir gue bakal jadi monyong kalo lo udah ngebahas daerah luar kota :(

    BalasHapus
  3. nah loh katanya mau berhibernasi selama traveling, kok malah posting, gatel ga bawa laptop ya?
    anw suku maori itu kan terkenal dengan suku berbadan besar dan ada pendapat disana, big is beautiful betul ga tuh

    anw elo pasti puas ngebuat rossa manyun baca postingan elo hehehehe

    BalasHapus
  4. Bagooosss... sekarang exort ikut-ikutan. Panas-panasin aja gue terus, kaga cukup kayanya sama komen terakhir di tempat gue nih.

    BalasHapus
  5. huahahahaha iya deh gw ga panas2in rosa lagi deh

    oiya cip, NZ kan terkenal ama pmandangan yg indah2 harusnya elo banyak foto2in pemandangannya juga, apa lagi kl elo fotoinnya ama kamera nex5, pasti hasilnya keren loh

    BalasHapus
  6. Sumpah. Exort monyong banget. Bahas aja terus tuh nex5 sampe puas.

    BalasHapus
  7. Seruuuuu... jadi pengen ke sanaaa.. =.=

    BalasHapus
  8. iih seru banget kayaknya..

    mungkin justru karena sepi itulah pada banyak dicari, pada pengen kesitu. Secara open spacenya juga keren.. jarang mah yang begituan di kota bsar di Indonesia kan?..

    hmm koq foto orang2 Maori nggak diuplot Pu?.. takut kalah gede ya :D

    BalasHapus
  9. ih, Tante Elsa malu maluin...
    masa ngiler di rumah Om Cipu??

    Maaf ya Om...

    BalasHapus
  10. wuuuuuuuuah.....

    keinginan untuk bisa ke australia aja belom kesampaian, sekarang Cipu udah lebih dulu membuat ngiler di Selandia Baru...

    aku ngiri nih
    sama penonton setianya Oprah Winfrey yang diterbangkan ke australia...

    hik hik....

    ngiriiiiiiiiiiiii

    BalasHapus
  11. wah, manteb bener tempatnya. ah, kapan gue nyusul... :)

    BalasHapus
  12. upppssss,, itu kereeeenn sekali kakaaakkk *mupeng*

    BalasHapus