Guide Gratis Yang Baik Hati (Part 2)

Kelar menghabiskan waktu bersama Santi, tak berarti saya kehabisan guide. Keesokan harinya, beberapa teman saya yang lain mengirim pesan pendek via facebook dan mengatakan bahwa mereka ingin bertemu saya malamnya. Saya? Tentu tidak bisa menolak, bagaimana bilang tidak ke teman-teman saya ini. Wong trainingnya berakhir jam 5 sore kok.

Siapa guide saya kali ini? Mereka adalah Amara, Toey, Ron dan Yuni, teman-teman saya yang memang menetap di Bangkok. Amara, Toey dan Ron berkewarganegaraan Thai, sedangkan Yuni berkewarganegaraan Korea namun sudah hampir 7 tahun tinggal di Thailand dan penguasaan Bahasa lokalnya sudah fasih. Saya terakhir bertemu mereka tahun 2005 dan tak sabar untuk bertemu lagi karena mereka ini dulunya teman saya gila-gilaan, karaokean dan party-party saat masih menuntut ilmu, menuntut beasiswa dan menuntut perhatian di Jepang. Ron sendiri adalah salah satu dorm mate saya yang kamarnya bersebelahan dengan kamar saya di asrama mahasiswa kere kami yang bernama Seifu Ryo Dormitory, asrama termurah yang pernah ada hahaha. 
Yuni, Toey and Amara, 8 years ago... Kawaii Ne... 
 "I will wait for you at Sala Deng BTS", pesan Whatsapp dari Amara saat Sky Train yang saya tumpangi persis berhenti di Stasiun BTS Sala Deng, daerah Silom.  

Saya celingukan ke kiri ke kanan, atas, bawah, depan, belakang mencari sosok Amara yang sudah 8 tahun tidak bertemu.  Tampak seorang gadis melambaikan tangan dari kejauhan, yah itu dia..... Amara. Kami berpelukan beberapa jenak, dia tidak banyak berubah, masih ceria dan centil.

"Toey, Yuni and Ron will come later. Let's go around", kata Amara. Saya langsung mengiyakan. Oleh Amara, saya diajak mengelilingi Silom sambil berjalan kaki. Meski puasa di Bangkok puasanya lebih lama sejam dari Jakarta, tenaga saya terasa full sore itu buat berjalan mengelilingi daerah Silom, apalagi ditemani Amara. Sudah lama kami tidak saling bertukar kabar. Berjalan menyusuri Silom ternyata menyenangkan, banyak toko toko oriental di kiri kanan jalan. Beberapa kali saya mengabadikan gambar penduduk lokal yang sedang melakukan sembahyang di jalan-jalan yang kami lewati.
Welcome to Silom area 
Sambil menyusuri Silom, kami saling mengupdate kabar masing masing. Amara yang piawai menari tradisional ini ternyata baru menyelesaikan S3 nya di Jepang dan baru kembali ke Bangkok dua bulan yang lalu. Saat ini, Amara adalah dosen dan peneliti di sebuah kampus terkemuka di Bangkok. Saking asyiknya bertukar informasi, saya sampai tidak sadar keadaan di sekeliling saya. Begitu mulai ngeh, di sebelah kanan saya sudah berjejer toko-toko yang pintunya belum sepenuhnya terbuka. Bergantian beberapa orang Bapak-Bapak mendekati saya sambil membawa karton berisi daftar harga dan berbahasa Thailand ke saya. "Ah, ini mau nawarin tukang pijat kayaknya", saya membatin. Amara nampak tersipu-sipu.
"They think you are Thai", bisik Amara. Saya tersenyum masam, tidak tahu itu pemberitahuan, pujian atau ledekan.
"They offer you some strip girls inside, you choose which price suits you" kata Amara sambil tersenyum jahil. Senyum saya yang semula masam mendadak hilang.
"Eh??? Where are we?", kata saya panik.
"Patpong......."
Patpong? Pernah dengar dimana yah. Saya mencoba mengingat-ingat dimana pernah mendengar nama itu. Sementara, semakin saya berjalan semakin banyak bapak-bapak yang menawarkan stripper dengan berbagai harga. Ah iyah baru ingat, Patpong kan lokasi pasar malam yang di kiri kanannya banyak stripper club. Ampuni saya Tuhan, bulan puasa gini malah nyamperin stripper club. Si Amara di samping saya cekikikan. 

Tak berapa lama, teman saya yang lain Toey ikut bergabung meramaikan suasana. Si Toey ternyata sudah menyelesaikan S3 nya juga di Amerika dan bekerja di sebuah lembaga penelitian. Damn, I am surrounded by two PhD girls. Saya jadi minder dekat dekat kedua gadis ini. Mendekati waktu berbuka, saya diajak teman teman ini untuk rendezvous momen momen gokil kami di Jepang dengan berbuka puasa di kedai makanan Jepang yang menjamur di daerah Silom. Kedai Udon, menjadi pilihan saya yang disambut baik oleh Amara dan Toey.
8 years later, Saga University little reunion 

Si Yuni yang dari Korea baru ikutan bergabung saat kami berpindah dari kedai Udon ke kedai es krim. Oleh Yuni saya diajarkan beberapa kata kata umpatan dalam bahasa Thailand, yang dengan gampangnya saya ingat. Malah masih ingat sampai sekarang hahahah. Dohhh giliran kata-kata umpatan memori saya bagus, kenapa giliran hapal Quran memori saya tumpul yah. Tidak hanya diajarkan kata-katanya, saya juga diajarkan intonasi intonasi sengaunya serta makharijul hurufnya biar pelafalan saya mudah dimengerti. Yang terjadi adalah mereka bertiga ngakak setiap kali saya selesai mengumpat satu kata atau satu kalimat dalam Bahasa Thailand. Kata mereka, aksen Thailand saya super duper aneh. Nasibbbbb , dibully 3 cewek gila.

Sayangnya si Ron tidak bisa ikut bergabung malam itu, ada urusan mendadak katanya. Maybe next time, kalau saya ke Bangkok lagi. Tak terasa sudah jam 10 malam, ketiga cewek gokil ini sudah mulai terlihat ngantuk. Saatnya berpisah. Kami bergegas meninggalkan kedai es krim menuju ke stasiun BTS. Sebelum berpisah, saya diminta untuk mengulangi pelajaran mengumpat Bahasa Thai saya:

"MENG THAMAI MACHA", kata saya dengan agak keras.

"Bwahahahahahahah Cipu, you are hilarious" ketiga gadis gila ini kembali ngakak.

Beberapa orang Thailand yang mendengar saya mengumpat memberikan pandangan aneh , mungkin mereka berpikir, "Orang mengumpat kok malah ketawa, empat manusia aneh".


Epilog:

MENG THAMAI MACHA berarti Mengapa Kamu Datang Telat. Kalimat ini saya ucapkan ke Yuni saat dia datang telat. Maknanya mungkin tidak kasar, namun penggunaan kata MENG, memberikan indikasi bahwa kalimat tersebut diucapkan dengan kasar dan tidak sopan menurut etika di Thailand.   




6 komentar
  1. Mas, salam kenal yah, saya Yanti, just recently move to Melbourne last March. Fun blog!!
    Anyway, mau tanya petunjuk ke Melb Uni buat sholat Ied, ada petanya kah mas? Huhuhuhu...pingin sholat Ied bareng komunitas Indo....

    BalasHapus
  2. Mbak Yanti, saya sudah gak di Melbourne lagi. Jadi ga tau lokasi Ied nya. Tapi kalau mau infonya, bisa hubungi ex housemate saya yang tahun ini jadi panitia sholat ied mbak. Namanya Mbak Masni, no teleponnya 0452646373

    BalasHapus
  3. Jadi sekarang Cipu dimana? Gue juga mau pindahan nih, lebih ke utara hihihi...

    BalasHapus
  4. Itu PHd nya pada imut2 bgt kyk msh SMA

    BalasHapus
  5. baru berkesempatan lagi berkunjung ke sini saat libur kerja hehe.


    sepertinya kata umpatan masing2, yg paling sering dan paling duluan dikenal, apalagi kalau baru pertama kali didatangi :D

    BalasHapus
  6. Hahahaaa... nyasar ke Patpong nya pake unsur kesengajaan nggak pu, mengingat tempat awal lo ketemuan memang di Silom :)))

    BalasHapus