betsu betsu
Seorang bule di kantor pernah berkata: Different Field, Different Grasshopper, saat mengawali speechnya. Saya sempat tertegun, mencoba memahami apa sih maksudnya.... Ternyata si Bule mencoba meng-Inggris-kan “Lain Padang Lain Belalang”. Maksudnya, setiap tempat memiliki budaya/kebiasannya masing-masing.
Ungkapan ini memang benar adanya. Dan karena budaya masing-masing tempat, kita dianjurkan untuk menghormati budaya tempat-tempat yang kita kunjungi. Namun karena ketidaktahuan, kerap terjebak dalam situasi yang kurang menyenangkan.
Saya mengalami kejadian yang lucu saat mengikuti program pertukaran (baca: jalan-jalan) di Prefektur Saga, Jepang. Seorang teman Jepang merayakan ulang tahunnya dan mengajak kami untuk makan-makan di sebuah restoran Sushi yang terletak tak jauh dari Seifu Ryo, nama asrama yang saya tinggali. Dengan semangat 45, saya terima ajakan itu. Belum pernah nyoba sushi dan sashimi soalnya, acara ulang tahun pulak. Waktu itu di benak saya sudah terbayang sushi gratis yang lezat tiada tara. Saat memasuki restoran sushi, beberapa teman lab sudah hadir dan tak butuh waktu lama untuk memulai pesta sushi. Saya kalap bin rakus saat mulai melahap sushi, berbeda dengan yang lainnya yang makan dengan kecepatan normal. Malam itu, kami berpesta sushi dan saling melontarkan humor. It was a fun birthday dinner.
Saat akan meninggalkan restoran itu, bill pun diantarkan. Teman-teman yang lain pun masing-masing membayar makanan yang mereka makan. Saya sempat shock awalnya.... Lah ini kan pesta ulang tahun??? Kok gak GRATISSSSS...... Setelah dijelaskan, saya baru mengerti bahwa orang Jepang memang konsepnya betsu betsu (alias BSS a.k.a. Bayar Sendiri Sendiri) saat mengadakan pesta. Jadi kalau diajak ke birthday party, yang diundang menyiapkan bayarannya sendiri-sendiri. Pantes saja tadi yang lain gak ada yang sekalap saya. Malam itu tercatat dalam sejarah hidup saya sebagai malam dengan makan mahal termahal di Jepang. Saya harus keluar kocek 2000 Yen (sekitar Rp 200.000) karena kalap makan sushi di pesta ulang tahun yang ternyata TIDAK GRATIS!!! (sigh).
My birthday party, kali ini saya yang traktir semuanya
Setelah kejadian itu, saya mulai berhati-hati kalau diajak pesta. Tak pandang pestanya apa, mau birthday kek, farewell kek atau cuman parti biasa, saya pasti tanya mo dirayain dimana? Kalau pestanya di tempat yang harganya tak terjangkau, saya pasti menolak dengan halus. Tapi kalau partynya di apartemen teman, saya mengusahakan untuk datang. Tentunya, saya datang tidak dengan tangan kosong. Saya biasanya membawa minuman ringan. Konsep undangan party di apartemen temen adalah: datanglah ke apartemenku, tapi bawa sesuatu yah... Hehehe.
Dengan konsep tadi, merayakan ulang tahun di Jepang menjadi hal yang tidak mahal. Yang penting ngumpul. Beda dengan kita di Indonesia, hari ulang tahun berarti hari penuh pengeluaran, hehehe. Tapi tetep menyenangkan kok.
Comments
ahahaha pu, ceritanya mirip cerita Lintang di Negeri Van Oranje :p
duduuuhh...mahal bener itu makan (wondering kamu makan berapa banyak saat itu).
Btw, mereka kamu suguhin apa sama mereka pas kamu yg ultah? Secara kamu kan jail bgt :p
Gw sih nggak pernah keberatan secara yang bayar kan hubby...hehe :D
Hmmmm....2000 yen jadul kali ya Cipu?... Di Oslo sini harga makanan gila2xan banget. Baru aja semalem kita makan berempat di resto tapas, pas terima bill kurang lebih 1100 NOK (IDR 1,6 jt), padahal biasa banget... Baru nyadar kalo biaya hidup di sini memang bener2x tinggi yak, ckckck... Jadi kangen Indonesia... *nggaknyambungdotcom*
yang ultah disuruh beli sendiri ato yang diundang beli kado buat diri sendiri (thinking)
iya sih beda2, tapi kalo birthday macem gitu, sebenernya mereka 'nyuruh' makan bareng & nemenin si birthday girl/boy tapi bener2 dia ga ngeluarin apa2...
btw, kalo pesta nikahan juga gitu yak? kita bayar sendiri makanan kita? jadi bukan mohon doa restu dong? tapi mohon bayar tagihan makan sendiri2? :D
btw, kalo di apartemen, kita cuma bebawa sesuatu atau kudu bayar juga?!
memang orang indo yang mo nraktir untuk ultah, naik pangkat, dsb dsb.
makasih cipu atas traktirannya di plangi waktu ntu :)
emang CUMA orang indo yang mo nraktir :)
memantong kalo orang sana di'.. nabilang orang makasar tea jippe', hehe.. sayangnya nda ditraktirka jugak sebelum ke aussie ki (lonely)
artinya mereka happy sama yang ultah tanpa perlu bebanin yang ultah kan?
*btw how do you do? kangen >:D<
malu bertanya sesat di jalan
hebat yah bisa sampe ke jepang
memang orang indonesia hebat2 ya, kaya2..
suka traktir2 ckckckck
xixixixi
berarti lu happy dong punya temen kayak gw...
pan gw yang bayarin elu waktu elu ulang tahun :D
hahahahaha...............
kapang kita makang-makang lagi nihhhh????
wedew..
blogwalking, bro..., maaf ya lama daku gak jalan-jalan dimarih. :D
kok gitu ya?
mengundang ke pesta tapi disuruh bayar sendiri sendiri. aneh banget,
kalo niat ngundang ya niat bayarin.hehehehehehe.....
ternyata beda ya