One fun day in Bogor

Sebelum memulai cerita ini, mari kuperkenalkan terlebih dahulu para pelakon dalam cerita ini. Inilah mereka:

Ki-Ka: Saya, Pagit, Lili, Debi, Bayu

Akhirnya rencana kami untuk berwisata ke Bogor terwujud juga. Maklum makhluk makhluk yang ada di atas ini susah banget disatukan jadwalnya, semuanya super sibuk.

Dimulai hari Minggu jam 6:30 saya dibangunkan dengan dering durjana hape ku... A call from Debie.....dengan malas kuangkat "Halo........". "Cipu, gua udah di tol nih, tunggu gua di tempat lo yah, abis itu kita naik taxi ke stasiun gondangdia", suara merdu Debi membuatku sadar kalo hari itu saya ada janji mau ke Bogor sama teman-teman. Saya bergegas mandi,tak lupa gosok gigi dan mencuci kaki (pay attention to the rhyme, heheheh). Jam setengah 8, saya dan Debi sudah sampai di stasiun Gondangdia dan disambut oleh Lili dan Bayu yang sudah lebih duluan sampai. Untung si Lili bawa sarapan, soalnya saya gak sempet sarapan. Menurut jadwal kereta Ekonomi AC akan melewati Stasiun Gondangdia pukul 07:45. Jadi kami menunggu keretanya sambil berfoto narsis, lumayan jadi pusat perhatian. Pukul 07.33, sebuah pengumuman berkumandang kalo kereta tujuan Bogor akan lewat, tapi pengumumannya memang gak jelas, seperti suara kumur-kumur. Pukul 07.35 Sebuah kereta berhenti sejenak di Stasiun Gondangdia, tanpa ragu saya naik diikuti ketiga teman yang lain. Mungkin karena yang saya temani orang orang desa, di kereta sesi foto foto pun terus dilanjutkan, pengalaman pertama naik kereta kali, kasian sekali mereka. Pada saat pemeriksaan karcis, baru ketahuan kalo kami salah naik kereta. Kami yang seharusnya naik kereta Ekonomi AC, ternyata naik Pakuan Express yang harga tiketnya lebih mahal. Sempat dipelototin sama Bapak Tukang Karcis, tapi berkat kelihaian si Debi yang mengajak Bapak Karcis berfoto, kami terhindar dari denda, kami cukup membayar kekurangan pembayaran, cukup membayar suplisi sebesar IDR 5500.

(Foto ini lah yang berhasil menyelamatkan kami dari denda pak kondektur, fiuuhhh thanks to Deb and Lili)

Sesampai di Stasiun Bogor, kami menelepon Tuan Rumah Pagit, ternyata sodara sodara :Pagit baru bangun. So, kami memilih nongkrong (baca: sarapan Bagian kedua) di Dunkin Donuts stasiun untuk menunggu Pagit. Pagit datang sambil ngos-ngosan sejam kemudian, dengan rambut awut awutan dan muka penuh perasaan bersalah . Kata maap tak berhenti diucapkan oleh Pagit. Untungnya kami berempat pemaaf dan tak makan sabun, jadilah Pagit kami maafkan.

Agenda selanjutnya, mmmm ke Makaroni Panggang (baca: Sarapan Bagian Ketiga). Berbekal pemandu yang handal (Pagit), tak sulit bagi kami menemukan tempat makan bermenu utama makaroni panggang ini. Tak berapa lama, makaroni terhidang di depan kami. Dan saya baru sadar, disuguhi makanan pun tak membuat kami berhenti berceloteh, dasar semuanya bawel (Sampai-sampai waiter nya senyum-senyum terus memperhatikan kami). Jujur menurutku, makaroni nya biasa saja, tidak terasa pengen nambah, yang bikin makanan ini ludes mungkin karena kami makan nya keroyokan. The food is not really special.

Perjalanan dilanjutkan ke Kebun Raya Bogor (KRB) sambil berjalan kaki. Jarak dan panasya lumayan buat bikin ketek berbusa. Di jalan, sesi pemotretan masih terus berlanjut. Entah dapet ilham darimana semuanya pada hobi foto di jalan umum (termasuk saya, hehehehe). Ini beberapa hasil jepretan di jalan menuju ke KRB:


Kapan pun dimanapun, kamera terus membidik kami, termasuk di jalan raya

Memasuki KRB, jyaaaaaaaaaaaaah banyak banget pengunjungnya, tidak sesepi yang kubayangkan. Tapi udah bayar karcis masuk juga.....hehehehe. Pohon-pohon rindang memang menjadi daya tarik KRB, tak heran banyak pasangan sejoli yang memilih tempat ini untuk pacaran. Debi langsung bilang, "GO GET A ROOM", kami cuma bisa meng-AMIN-i. Berjalan mengelilingi tempat ini sungguh menyenangkan, meski suasana KRB hari itu cukup crowded, namun tak mengurangi kenyamanan tempat ini. Berbagai pose pun dicoba dalam sesi pemotretan KRB. Setelah puas dan lelah mengelilingi KRB, our stomach sings keroncong song (perut kami keroncongan maksudnya), harus segera cari pemadam kelaparan nih. Untungnya, di dalam kompleks KRB, ada cafe dedaunan yang menunya lumayan komplit. Suasananya pun oke punya, bikin betah apalagi dengan pemandangan Kebun Raya yang terbentang di depannya. Mmmm ngadem dulu ah.....
>

Next stop: Factory Outlet, shake your belonging and step carefully. Yap bener sekali, ketiga gadis ini sepertinya memang sudah gatal pengen belanja di FO setelah memuaskan hasrat jalan-jalan di KRB. Dan sepertinya Debi berhasil menjarah beberapa FO, belanjaannya banyak banget cuy. Sebelum pulang, menuju ke Jakarta kami menyempatkan ke toko apple pie buat dibawa pulang sekalian icip icip di lesehannya. I tell you what?? Selai apel nya manis sekali... Apple pie pesananku saja gak abis saking manisnya.





Dan begitulah sehari kisah saya dan teman-teman di Bogor. Thanks to Pagit yang sudah meluangkan waktunya sehari untuk menjadi guide kami yang handal. Hihihihhi. Kami pulang dengan naik Pakuan Express (kali ini kami yakin kami gak salah naik kereta). Meski sempat terjepit pintu kereta di stasiun Gondangdia, it didn't ruin my day mmmm our day, hehehehe. Kami pun berpisah untuk berjumpa lagi............ keesokan harinya di kantor dalam suasana yang tentunya berbeda.



14 komentar
  1. posenya menantang semua ya :p
    menantang maut ?? hahahaha

    BalasHapus
  2. Ayo jalan-jalan lagi.

    -p49it-

    BalasHapus
  3. seru yaa, walopun mungkin menderita sour ketty akut sorenya *hohoho*. cant wait for our next trip :)..
    ps. orang desa2 itu terjerumus kereta yang salah oleh orang yg mengaku gak desa ^^

    BalasHapus
  4. wah...seru...!!! kapan ke bogor lagi? :D. masih banyak yang belom dikunjungi, palagi kalo mo wisata kuliner :D.

    BalasHapus
  5. jewer Cipu...huh gak ngajak2

    BalasHapus
  6. wah asik banget yah hehehe kapan yuk barengan ke Bogor

    BalasHapus
  7. fotonya seruuuu

    *gag nyimak artikelnya panjang banget dan dah ngantuk neeeh*

    besok bkunjung lagi

    BalasHapus
  8. Wouw...kisah pejalanan yang menarik. btw, saya belum penah ke Bogor je Mas, seindah itu yah....semoga suatu saat nanti ada kesempatan berpiknik ke sana, amien!

    BalasHapus
  9. Nice :-D

    Udah nyobain bubur buah di Rahat belum?

    BalasHapus
  10. ah, kebun raya bogor.
    waktu perjalanan mudik kemarin padahal saya sudah begitu dekat sama KRB ini. tapi apa daya. jadwal ganti bis menghambat saya untuk menyambangi kebun termasyur itu..

    BalasHapus
  11. narsis in da house.....

    BalasHapus
  12. membaca tulisan cipu, membuatku 20 tahun lebih muda, makasih cipu yang baik...

    BalasHapus
  13. kayanya seru kalo kesana naek motor...

    parkiran motornya ada gak?

    BalasHapus