Wisata Bahasa di Kuala Lumpur

Pada saat akan melakukan backpacking ke Singapore dan Kuala Lumpur, beberapa teman kurang setuju dengan destinasi yang saya pilih, KUALA LUMPUR. Waktu itu memang sedang hangat-hangatnya kasus Manohara dan kasus perampasan seni budaya Indonesia oleh Negeri Jiran. Ada yang bilang: "Kenapa sih Pu, harus ke Malaysia, kenapa gak negara lain aja?"

Jawabannya sih simpel, karena pengen ke Malaysia aja. Maklum lah, belom pernah ke KL yang terkenal itu. Apalagi, Almarhum Etta (Etta adalah panggilan saya kepada Alm. Bapak. Salah satu kata sandang dalam Bahasa Bugis untuk memanggil Bapak/Ayah) pernah menghabiskan waktu di Malaysia selama sekitar 10 tahun sebagai pahlawan devisa Indonesia. Jadi masa kecilku kuhabiskan mendengarkan cerita Etta tentang Kota Kinabalu, Kuala Lumpur, dan beberapa kota-kota lain di Malaysia.

Meluapkan kegembiraan di depan twin towers
Begitu tiba di Kuala Lumpur, ternyata saya, Mila, Lenia dan Gunar tidak hanya menikmati pemandangan. Tapi kami menikmati sebuah bentuk wisata yang unik, kami menamakannya Wisata Bahasa. Apa pula Wisata Bahasa itu? Mengingat Indonesia dan Malaysia serumpun, berarti akan banyak persamaan bahasa ditemukan di kedua negara ini. Namun, perbedaan juga tentunya ada. Nah, dalam Wisata Bahasa kami mencoba melihat perbedaan-perbedaan itu, dan menjadikannya sebagai bahan candaan. Hasilnya, kami benar-benar harus ber-lmao (laughing my ass off) akibat kelucuan-kelucuan perbedaan bahasa yang kami temukan. Untungnya, Mila begitu fokus memotret setiap kalimat yang menurutnya penting diabadikan.

Pengurup Wang Berlesen, maksudnya Authorized Money Changer :p
Next:

and


Rumah tumpangan atau Penginapan Pengembara yang mungkin maksudnya Youth Hostel atau Penginapan untuk Backpacker :)
Next


Laluan Sehala, yang berarti Jalan Satu Arah a.k.a One Way
Next:

"Lorong Bus" dan "Kecuali Hari Ahad dan Kelepasan AM". Hmmmm ada yang berminat membantu menerjemahkan yang ini? :)

Tandas Awam, yang artinya WC Umum. Jadi yang mau tandas, disini ajah Hehehehe

Nah, Kalo bangunan ibu pejabat artinya apa yah?? Hehehe, kira kira maksudnya Kantor Pusat, hmmm

Ada satu kejadian lucu. Waktu itu, kami melewati sebuah museum dengan menggunakan Hop on hop off bus. Dan di gerbang museum ada tulisan: PERCUMA.
Sontak, saya dan teman-teman ngakak, soalnya menurut pemahaman kami, maksud kata PERCUMA tadi adalah: Percuma aja masuk ke museum ini, ga ada apa apa nya. Hehehehe. Indeed, PERCUMA di Malaysia berarti GRATIS a.k.a For Free.

Wisata bahasa ini terbukti, bisa menjadikan perjalanan kami menjadi lebih menyenangkan. Apalagi kami ditemani oleh sepupu ku yang sudah tinggal di KL selama 10 Tahun. Thanks Fadli for accompanying us.

Saya jadi membayangkan, gimana yah kalo wisatawan dari Malaysia berkunjung ke Jakarta atau kota-kota lainnya di Indonesia. Apa mereka ngakak juga yah membaca papan papan petunjuk yang ada di Indonesia?

Do you have some more to share? Feel free to share it here. :)
23 komentar
  1. kog yg di foto2nya kyknya gw kenal yah? (thinking)

    hahahaaa....

    BalasHapus
  2. Yoi, kayaknya kenal banget sama yang ada dalam foto :D

    Cip, wisata bahasanya sangat orisinil sekali.

    -Jangdu-

    BalasHapus
  3. Dengan pedenya gue tetap berbahasa Melayu ala Pontianak saat bertandang ke KL ... alhamdulillah, di sana berkenalan sama Joe Teoh dan Darren yang memang sering bolak balik Indonesia ... selamat lah bahasa gue ... lebih asyiknya, gue dianggap orang KL bro, gue bilang gw orang Indonesia, nobody believes me .. hahahaha

    BalasHapus
  4. haha, sy waktu kesana jg paling lucu sm istilah tandas, nda nyambung2nya sm kamar mandi, hihi..
    keknya kalo air putih dibilang air kosong ya kak? trus rumah sakit bersalin dibilang rumah sakit korban lelaki, gakakaka...

    BalasHapus
  5. iaah,,jadi ke ingget lagii bahasa'' gilaa malaysia..
    rs bersalin>>rs korban lelaki jiahhaa,,maksudnyaah ap coba?
    trs mak rumpit,,kirain sejenis mak lampiir ternyaataa..kebut''an..
    ahaahaa,,,

    BalasHapus
  6. wah,,,etta-nya cipu dulu tinggal di malay. sekarang cipu-nya ke malay. semoga aku juga bisa ngikutin jejak etta-ku

    BalasHapus
  7. wah,,,etta-nya cipu dulu tinggal di malay. sekarang cipu-nya ke malay. semoga aku juga bisa ngikutin jejak etta-ku

    BalasHapus
  8. (cozy) untuk Ken.

    -p49it-

    BalasHapus
  9. Maaf yaw.. pasti mereka yang akan terlolong-lolong melihat bagusnya bahasa kita hihihi...

    BalasHapus
  10. @Mila: kan lo yang jadi main actress nya
    @Jangdu: kita wisata bahasa kemana lagi yah?? :)
    @ntieholic: Sapi jadi ibu pejabat mau nggak?
    @Nopih: mmm boleh berguru bahasa melayu padamu?
    @iLLa: kalau di sini, tandas bayar berapa yah (thinking)
    @Ikaaaankecilll: aku ga suka mak rumpit... sukanya mak erot aja hahaha
    @Ken: emang etta nya Ken dulu pernah ke Malay juga yah
    @dhodie: takutnya mereka ngembat bahasa kita juga (lmao)

    BalasHapus
  11. kalau gantian mereka yang ke Indonesia, Mending jangan deeeh.. banyak plakat petunjuk jalan yang masih kacau, hehe

    BalasHapus
  12. lucu,..funny,..
    oya kelepasan AM itu setelah AM atau setelah pagi hari,..alias malam

    heheheheh

    BalasHapus
  13. Eh baru mampir perdana nih di mari. Keren euy jalan-jalan melulu hehehe.

    Oh ya terjemahan yang ini :
    "Lorong Bus" dan "Kecuali Hari Ahad dan Kelepasan AM".

    mungkin artinya :
    jalur khusus bus, kecuali hari minggu dan di atas jam 12 siang hehehe

    *Ngasal mode*

    BalasHapus
  14. Hmm...Malaysia itu emang multi etnis yaa...bahasa yg dipake aja macem-macem, melayu, english, plus mandarin campur jadi satu. belum lagi budaya yang mirip dengan negeri sendiri. saya juga sering senyum-senyum sendiri klo denger orang Malay ngomong :D

    BalasHapus
  15. etta ku di jepang,cipu

    _ken

    BalasHapus
  16. @Amri: kan seru tuh liat turis kesasar hehehe
    @Dwi N: Kalo jam 1 siang kan juga kelepasan AM.... emang Malay membingungkan kita
    @Mas Iman: thanks sudah mampir. Happy birthday yah. Inget blom undang makan makan blom afdol lo
    @Merry: kalo orang ngomong melayu, kita bisa ngerti, tapi susah yah untuk mengeluarkannya
    @ken: pantes namanya KEN

    BalasHapus
  17. kalau rumah sakit bersalin apa ya cipu, kalau gak salah rumah sakit korban laki-laki...

    BalasHapus
  18. hehe... bahasanya lebay. hahaha.. :D

    BalasHapus
  19. Masih penasaran, turis Malaysia ngakak juga nggak ya kalo ber-wisata bahasa ke Indonesia? :D

    BalasHapus
  20. Wahahaha... kata "percuma" itu juga bikin saya ngekek, Bang. Tapi juga bikin sadar kalau bahasa itu nggak terlepas dari konteks budaya. Lumayan dapet perenungan dikit pas ke Malaysia hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar, saya sendiri senyum dikulum pas baca kalimat yang menggunakan kata "percuma" di KL. Kesannya buang buang waktu, padahal maksudnya gratessss

      Hapus