"Gold Rush" in Victoria and a visit to Ballarat

 Ballarat terletak di Negara Bagian Victoria, sama dengan Melbourne. Dibutuhkan waktu 2 jam naik kereta dari Melbourne ke Ballarat. Saya sendiri tidak begitu tahu apa sih yang ada di Ballarat, cuman teman-teman pesan bahwa kalau saya ke Ballarat harus ke Sovereign Hill, karena tempat ini sangat unik serta menawarkan jenis wisata yang berbeda. Nah mulai bingung kan? Apa sih Ballarat dan Sovereign Hill itu? Ada di peta nggak? 

Well berhubung saya bukan ahli geografi, saya nggak tahu apa Ballarat dan Sovereign Hill itu ada di peta dunia. Tapi yang pasti pada pertengahan abad 19 (waduh udah kayak pelajaran sejarah nih), orang-orang dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong ke Ballarat karena tempat ini memiliki persediaan emas yang cukup banyak dan siap ditambang. Penduduk Ballarat waktu itu akhirnya berkembang menjadi tiga kali lipat dari jumlah sebelumnya. Perpindahan besar-besaran untuk mendulang emas, seperti yang terjadi di Ballarat, kerap pula disebut "Gold Rush". Tapi jangan salah, kunjungan saya dan teman-teman ke Ballarat bukan untuk mendulang emas lho, kami murni berkunjung buat membeli emas doang kok *tssaaaaahhh*, lagian persediaan emasnya juga udah habis. Untungnya, begitu sampai di Ballarat, saya dan teman-teman tidak perlu membeli tiket bus lagi kalau mau ke "Sovereign Hill", cukup menunjukkan tiket kereta Melbourne - Ballarat, pak supir mempersilahkan kami langsung menumpangi bis nya. Amazing!!!
City of Ballarat

Saya masih kurang ngeh apa "Sovereign Hill" itu, tapi saya tetap mengekor teman-teman yang turut menyertai saya ke Ballarat. Begitu masuk ke Sovereign Hill, saya langsung suka tempatnya. Sovereign Hill ternyata adalah semacam kawasan pertokoan dan pertambangan emas yang bangunan, jalan dan layout nya masih mempertahankan bentuk yang lama. Saya serasa terlempar ke masa 150 tahun yang lalu pake mesin waktunya Doraemon (lebay dot co dot ai di). Para penjaga toko nya mengenakan pakaian-pakaian ala little Missy dengan roknya yang mekar dan siap menyapu jalan. Pantesan jalan jalan nya bersih, cewek-ceweknya pake rok payung sih hihihihihih. 
Salah satu sudut Sovereign Hill

Rok nya bisa buat bersihin jalan kan? kasian yah, cantik-cantik malah kerjanya bersihin jalan :p

Cukup banyak yang bisa dinikmati di Sovereign Hill, jejeran toko-toko nya mengingatkan saya akan setting film lama "Little House and the Prairie". Serasa berada di film-film jaman dulu. It was so....... so apa yah, bingung euy ngasih deskripsi. Selain menikmati landscape Sovereign Hill, pengunjung juga bisa melihat bagaimana emas di tambang melalui sebuah terowongan bawah tanah yang dilengkapi animasi tiga dimensi yang canggih. Saat masuk ke dalam terowongan ini, suasananya gelap, lembab dan ...... saya pengen kentut. Waduh harus kemana yah, pengen dikeluarin takutnya pengunjung lain yang masuk bersama saya megap megap kareka keracunan. Untungnya hajat yang satu itu bisa tertahan dan berhasil tidak meracuni pengunjung lain dalam terowongan *fiuhhhhhh* 

Pada hari Minggu kuturut ayah ke kota..... lalalalalalala tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk

Berhubung kunjungan ke Ballarat cuman sehari, kunjungan hari itu ditutup dengan mengunjungi Gold Museum yang letaknya persis di depan Sovereign Hill. Bagi yang suka sejarah, tempat ini bisa memvisualisasikan tata letak kota Ballarat pada periode Gold Rush, serta memberikan urutan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan penambangan emas di daerah ini. Selain itu, disini juga dijual suvenir-suvenir khas Ballarat. Tentunya suvenir yang dijual disini tak jauh dari hal-hal yang berbau emas. Tinggal pilih sesuai kantong, mulai dari murah meriah sampai yang mahal mencret. Hehehehehe. 

Setelah puas menikmati Ballarat, saya dan teman-teman mengakhiri perjalanan di Stasiun Ballarat. Kereta V Line membawa saya dan teman-teman kembali ke Melbourne dengan sejuta kenangan yang indah dan takkan terlupakan (puisi mode: ON). Such a wonderful day, wasn't it? 

17 komentar
  1. Wuih mantabh mentong.. :P
    Sovereign hill setting dan arsitektur lokasinya mirip kayak pilem-pilem koboy yak?. seru banget kayaknya.. jadi beli emas yang berapa mililiter nih Cipu?

    BalasHapus
  2. Wah Cipu lagi di Ostrali ya? huhuhu nggak ngajak2 (cry)

    Eitu kenapa insiten "buang angin" pake diceritain sih? hihihi. Kene ya bisa balik ke 150 taon yang lalu.

    Ditunggu kisah berikutnya :D

    BalasHapus
  3. weh itu kotanya masih kuno2 gitu yah....
    argh kapan ya saya bisa ke sana... ikz :(

    BalasHapus
  4. Asek ya jalan-jalan terus! Like your post deh!

    BalasHapus
  5. Hadooohh Cipu...tetep ya, di negri orang juga kebiasaan kentut sembarangan dibawa-bawa. untung masih bisa ditahan :p huehehehehe....

    Eh, gw tau Pu lo beli souvenir apa. Pasti beli oleh-oleh cerita ya buat temen2 di Indo. Makasih ya Puuu... ceritanya bagus ;)

    Yes, it was such a wonderful day :)
    *kaya gw ikutan jalan2 disana aja*

    BalasHapus
  6. hehe iseng banget sih ampe penjualnya pada pakek pakaian ala laura ingalls... tapi penduduk yang lainnya pakaiannya normal2 aja kan^^ jadi pengen ke sana...

    BalasHapus
  7. suasana daerahnya kayak di film Little Missy...

    BalasHapus
  8. Cipuuuu.. keren banget...
    kayak di luar negeri...
    *loh emang yak*

    BalasHapus
  9. ternyata masih ada juga yak yg mempertahankan tradisi lama kek pakaian dan bangunan2 itu. Mungkin kayak papua di indonesia kah? *eh* :D

    BalasHapus
  10. Kuda delmannya lucu, kayak pake celana cutbrai, hihihi...
    Huaaaa, Pingin ke Ostraliiii.. :')

    BalasHapus
  11. gw pernah ke tambang-tambang emas tua didaerah pongkor, beda banget tambangnya ama tambang disana

    BalasHapus
  12. bagusss ya...*komen standar yak*...

    -Jangtu-

    BalasHapus