Setelah menghabiskan malam di Taupo, kami pun bersiap menuju ke ibukota Selandia Baru: Wellington. Jarak Taupo ke Wellington hampir 400 km. Namun kami tak langsung menuju ke Wellington hari itu. Kami berencana tiba di Wellington pas petang atau malam hari. FYI, jarak 400 km di New Zealand tak memakan waktu lama karena kemacetan atau kepadatan lalu-lintas kecil kemungkinan terjadi disini.
puncak salju woohoooo |
Berbekal petunjuk dari mas GPS, kami mengarahkan kendaraan ke Tongariro National Park. Semuanya juga tak begitu tahu ada apa di Taman Nasional Tongariro ini. Namun karena kami memang tak begitu tahu apa lagi yang bisa dilakukan, kami pun menuju ke Tongariro National Park. Saat parkir di daerah Whakapapa, Nampak sebuah gunung yang masih berselimut salju. Konon, namanya Gunung Ruapehu. Ternyata, taman nasional ini menawarkan beberapa hiking track. Mulai dari yang beginner, intermediate sampai yang expert. Durasinya pun bermacam-macam, ada walking track yang cumin 15 menit, sejam, tiga jam hingga berhari-hari. Mengingat waktu yang tak begitu banyak, kami memutuskan untuk mengambil track yang tiga jam. Jalurnya ke air terjun Taranaki dan Mangatepopo Hut.
cool view |
Saat memulai track ini, saya sangat bersemangat. Kami mulai mendaki gunug lewat di lembah sungai mengalir indah ke samudera (Eh itu lagunya ninja Hattori yah, hehehehe). Saya dan teman-teman mulai memasuki hutan kecil, keluar hutan setelah itu menanjak dan menurun sedikit, menanjak lagi dan menurun sedikit. Terkadang kami berhenti sejenak untuk mengambil beberapa gambar karena semakin jauh berjalan semakin indah pemandangan yang ditawarkan oleh taman nasional ini.
View selama perjalanan |
Setelah berjalan selama sejam lebih sedikit saya dan rombongan tiba di air terjun Taranaki. Dengan ngos-ngosan saya berhenti sejenak sambil menikmati pemandangan di air terjun. Saya agak kecele saat beberapa pasang kakek-nenek melewati saya dengan bugar tanpa kelihatan capek. Jyaaaah malu deh.
Taranaki Waterfall |
Setelah beristirahat sejenak di air terjun Taranaki, perjalanan kami lanjutkan ke Mangetapopo Hut yang letaknya tak jauh dari tempat parkir kami. Kali ini, track nya terasa lebih sulit dari yang pertama. Kami memasuki hutan, menjelajahi sungai, banyak jalur menanjak dan menurun yang ujung-ujungnya membuat betis ini lumayan membesar. Setelah berjuang selama dua jam setengah, berhasil juga kami menyelesaikan track ini.
New Zealand memang memiliki sejumlah paket wisata yang mahal, namun tracking di taman nasional memang bisa menjadi pilihan menarik dan murah. Tak hanya baik buat badan, tracking seperti ini juga bisa baik buat kantong lho.
The team (picture is taken from Gombrang's camera) |
Saatnya berkemas buat menuju Wellington. Masih sekitar 300 km yang harus kami tempuh untuk mencapai Wellington. Banyak cerita menarik yang terjadi di Wellington, ibukota Selandia Baru ini. Stay tuned yah....
ooh, gratisan tuh karena dilewatin sepanjang perjalanan yak?.. kirain dibayarin.. hehehe
BalasHapustapi enggak jadi murah kalo kudu ke new zealand dulu :D
#masukin daftar referensi tempat wisata dan mimpi.
kita sama2 jiwa petualang deh kayaknya. hehe..
BalasHapussuka bgt sama air terjun, tracking jg..
pernah tracking di curug cilember bogor sampe sakit karena capeee bgt.. ada 7 air terjun sih.
kapan ya bisa ke new zealand. suatu hari insya Allah
Hm... Kalo dibandingin sama waterfall yang ada di Indonesia, kayanya yg ini masih kalah ya Pu. Tapi scenery nya itu looohhh... Bener-bener manjain mata!!! Warna-warni alam natural yg jarang banget ditemuin di alam Indonesia.
BalasHapusgw pernah tuh ngalamin kaya elo, ngos2an daki gunung tau liat aki2 naik gunung Lawu dengan santainya, eh cip elo yakin tuh nenek2 n kakek2 biasa krn yang gw temuin di gunung lawu itu katanya...
BalasHapuseh cip pengalama elo di hostel ga elo posting? hehehehe
Great Blog..!!!! Keep Blogging.... : )
BalasHapusFoto header blognya keren. SUKA! :D
BalasHapuswalaupun air terjunnya kecil2, tapi sangat menarik komposisinya, pemandangan indah utk sebuah perjalanan... btw ndak singgah di gunung bersalju itu juga kah? :D
BalasHapuspemandangannya bener-bener memanjakan mata.
BalasHapussalju di puncaknya bikin iriii...
BalasHapusanyway hebat ya Kak, kakek nenek tetep bugar mendaki gunung gituu...
huh... bikin iri
BalasHapus(idiot) :p
alamak jannnnnnnn bikin mules baca postingan ta kodong, pengen kesanaaaaaaaaa......
BalasHapussudah mendengar hikayat slandia baru sejak setahun lalu waktu kerja di kemang, kebetulan bos gw PR disana. halahhhh kepengen, tapi tiketnya itu loh masya alloh mahalnya.
mau ki yang limited edition?
gampang ji, ada koleksi baru yang akan keluar januari 2011, mau yang pertama miliki? order sekarangggggggggg, murah meriah muncrat gak sampai sepersekian persen dari ongkos traveling loe ke selandia baru, hahahahhaaaa... segeraaaaaaaa
(melongo)
BalasHapus(melongo)
(ngiler)
gak tau ngomong apa deh
gileee bagus banget!!!!!
iriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
itu air terjunnya bagus bgt bab >,<
BalasHapuspengen bgt deh bisa nyemplung kesitu :P
btw poto yg terakhir keren deh backgroundnya
orang kaya, bisa keliling dunia
BalasHapusjadi pengen
Seperti potongan film Into The Wild.
BalasHapuskeren banget, cool, nice place
BalasHapus