Siapa Dija? Siapa pula Dija’s Angels? Mungkin banyak yang
menebak kalau Dija itu bos misterius yang memiliki tiga orang srikandi (baca:
Angels). Sebagian tebakan tadi benar, saya beneran abis diculik oleh
tiga orang Angels. Namun sayangnya, sang bos, Dija, bukanlah seorang bos
misterius berkacamata hitam, berjas dan bertopi seperti yang dibayangkan. Princess Dija,
tak lain adalah seorang gadis cilik yang menggemaskan yang menarik banyak
simpati karena kelucuannya. Untuk episode ini, saya akan menuliskan tentang
penculikan saya oleh tiga agen rahasia Dija.
|
The one and only, Princess Dija
(Pic is courtesy of www.princessdija.blogspot.com) |
Penculikan ini terjadi di Golden City Mall Surabaya,
beberapa jam setelah meeting kantor saya selesai di sebuah hotel yang dekat
dengan mall tersebut. Ketiga angels ini menggiring saya ke parkiran dan
mendudukkan saya di jok depan mobil persis di samping pak kusir yang sedang
bekerja, eh maksudnya persis di samping Angel No. 1 yang cantik jelita. Di jok
belakang, Angel No. 2 dan No.3 yang tak kalah cantiknya bersiap siaga menjaga tawanan agar tidak lari
sambil menikmati harta rampasan perang dari Golden Mall hotel (baca: mushroom fries, teh dan saridele ukuran jumbo).
Mobil pun diarahkan ke luar Surabaya menuju sebuah
infrastruktur fenomenal yang menjadi mouth fruit (buah bibir) orang orang yang
berkunjung ke Surabaya. Yah, sang tawanan diarahkan ke jembatan Surabaya. Saat mulai melintasi jembatan ini, mata saya dimanjakan oleh pemandangan
sekitar yang indah, perpaduan yang asri antara laut dan pulau serta jembatan panjang yang berdiri kokoh. Jembatan sepanjang 5,4 km ini menghubungkan kota
Surabaya dengan Bangkalan, Madura. Saat saya ke Surabaya sebelumnya, jembatan
ini belum selesai dan saya menyeberang ke pulau Madura dengan kapal. Jadi, Ini kali pertama saya ke melintasi Suramadu. Sengaja
Angel 1 memperlambat laju mobil, mungkin harapannya agar sang tawanan bisa
sedikit menikmati suasana dan mengabadikan beberapa gambar jembatan ini. Sayangnya,
dengan alasan keamanan dan menghindari kemacetan, kendaraan yang melintas di
jembatan ini tidak dibolehkan berhenti di tengah jembatan. Bagi mereka yang
nekad berhenti, siap siap saja bayar denda ke patroli keamanan yang siap siaga
setiap saat di jembatan ini.
|
The famous Suramadu |
Setelah menikmati pemandangan di jembatan Suramadu, saya
diarahkan ke kota tua Surabaya. Angel 2 dan Angel 3 tak henti-hentinya
memberikan keterangan mengenai setiap sudut kota Surabaya yang kami lalui.
Angel 1 sesekali menanyakan arah ke Angel 2 dalam bahasa Jawa. Terkadang penjelasan Angel 2 dan Angel 3 selama tour de Surabaya ini dituturkan dalam bahasa Jawa khas Jawa
Timur. Kemampuan Bahasa Jawa saya yang masih Iqro’1 tentunya masih kurang
bisa memahami kalimat kalimat tadi. Setidaknya saya bisa sedikit memahami kapan
dan dimana kata “Cuk” bisa digunakan, hehehe.
Tujuan selanjutnya adalah Museum Sampoerna. Dengan dikawal 3
orang Angels, saya memasuki gedung museum yang bernuansa Belanda ini. Museum
ini menawarkan sejarah keluarga yang mengembangkan Sampoerna, art gallery
hingga proses produksi rokok Dji-Sam-Soe. Sebagai tawanan, saya sempat
berfantasi di tempat inilah saya akan ditawan. Saya akan dipaksa bekerja
menggulung tembakau-tembakau ini menjadi rokok dengan kecepatan menyamai ibu-ibu yang bekerja di pabrik sekaligus museum ini, yakni 325 batang per
jam. Sebuah kecepatan fantastis yang belum tentu dibukukan di MURI. Untungnya, tempat penyiksaaan tawanan Dija’s Angels bukan di Museum
ini. Saya lega, saya gak mampu bersaing
dengan ibu-ibu penggulung rokok itu. They are simply unbeatable.
|
Sampoerna Museum, landmark Soerabaja yang terkenal |
|
Ki-ka: Angel 2 (Nona), Angel 3 (Dewie) Angel 1 (Elsa) dan Tawanan yang Bahagia |
|
Berpose dengan sang dalang episode penculikan ini, hehehe |
Rupanya eksekusi saya baru didiskusikan setelah kami
meninggalkan Museum Sampoerna. Saya tak tahu saya dibawa kemana, tapi mobil
yang membawa saya menepi di sebuah warung pinggir jalan Lontong Balap Pak
Gendut. Ini toh eksekusinya, saya harus menghabiskan semangkuk Lontong Balap
serta sate kerang. Tempat ini dipilih karena pengakuan saya yang mengaku belum
pernah makan lontong balap. Angel 2 tak kalah baiknya dengan menunjukkan video
youtube tentang lontong balap yang penjelasannya dalam Bahasa Jawa (Silahkan cari di youtube: Si Ikin: Grammar Suroboyo). Saya cuman
bisa mesem mesem sambil membatin: “Cuk, ngomong opo kowe?”
|
Eksekusi tawanan... lontong balap eating competition
(Pic is courtesy of www.yellow-up-yourlife.blogspot.com) |
Semangkuk lontong balap dan sate kerang tandas hanya dalam
hitungan menit. Maklum, sang tawanan memang lagi lapar berat. Sayangnya, waktu
saya tak banyak. Masa tahanan saya yang cuma 5 jam akan segera berakhir. Angel 2 tidak bisa ikut mengantar saya menuju gerbang kebebasan saya
di Bandara Juanda. Hanya ada Angel 1 dan Angel 3 yang akhirnya bisa menemani
saya hingga gerbang kebebasan. Setiba di Bandara Juanda, saya baru tahu bahwa ternyata rencana penawanan saya sebenarnya dua hari bukan 5 jam. Angel 1 dan
Angel 3 telah merencanakan penawanan saya hingga ke Malang, namun penawanan ini dipersingkat karena alasan teknis. Saya yang rela ditawan berhari-hari oleh the Angels ini jadi merasa bersalah juga, kok yah saya ga ditawan saja sampe
dua hari yah. Anyway, saya harus bebas hari itu juga. Saya sudah di bandara
Juanda, melambaikan tangan pada dua angels yang mengantar saya. Tentunya, saya
tidak menolak untuk diculik lagi sama ketiga Angels ini. (Ya iyalah, siapa yang
bisa nolak kalo Angelsnya cantik cantik gini). Mungkin misi berikutnya, saya
tidak hanya akan diculik 3 Angels, tapi bisa bertemu langsung dengan bos ketiga
Angels ini, PRINCESS DIJA.
|
Dija's Angels, culik saya lagi dong |
saya juga mau lah kalau yang disandra enak kaya begini... hahahahahaha
BalasHapusKalo kopdaran sama gue dan mila mana pernah kita dibikinin postingan dimana nama kita diganti pake angels. Ini namanya pilih kasih. Saya protes. Saya ga terima. Saya mogok kopdar!!!!!
BalasHapusdeuuuuu si ocha demo hihihihiy
BalasHapusNhaaaaa ini lanjutan dari ceritanya mbak elsa tentang "Kencan sekejab" itu ya.... Cieeeeeeeeee...... #pasti ngarep bwt diculik lagi ya om#
BalasHapusmerasa bersalah sama Ocha...
BalasHapusgimana kalo Ocha melamar jadi Dija's angel juga???
pasti diterima kok
hhehehehehee....
peace ocha!!!
jadi tahanan kek gitu, harus berbuat kesalahan apa dulu yaaa... :D
BalasHapusHuwaaa mau dong diculik #eh
BalasHapusNgikik to de max baca kata2 "mouth fruit (buah bibir)"
Cipu emang paling bocor dalam memilih kata2
salam kenal sista yang narsis :D
BalasHapusbang jay ngeblog
dikawal angel-angel yang soleha nih sepertinya.. bolehlah satu kau jadikan teman hidup bang hehehhe
BalasHapusCulik saya culik saya culik sayahhhhhhhhhh
BalasHapusculiknya dengan cinta ya,, :D
BalasHapusmau juga dong di culik sama mbak elsa dan angel's cantik2 :D
BalasHapuswuidiih, si dija jadi bos deh disni. hihihihi.. yg laen para angelnya.
BalasHapussaya belom pernah jg ke surabaya dan madura. pengen deh. harus contact mbak elsa kalo kesana :D