Sandwiched Days in Karimun Jawa




Yang namanya National Sandwiched Day alias Hari Kejepit Nasional pastilah menyenangkan bagi para pegawai kantoran atau para pekerja yang jadwal kerjanya masih mengikuti pola ngantor Senin-Jumat. Saya dan teman-teman kantor tak terkecuali. Kami yang haus libur memang rajin mantengin kalender untuk mencari waktu yang tepat buat merencanakan liburan. Pertengahan bulan November adalah salah satu National Sandwiched Days yang dirayakan oleh teman-teman kantor dengan travel hemat ke Karimun Jawa. Kenapa Karimun Jawa? 1. Karena Eropa kejauhan, kemahalan dan Harpitnas yang cuman 5 hari itu cuma cukup buat perjalanan PP plus nyembuhin jetlag saja. 2. Berhubung pesertanya belasan, kami mencari tempat yang belum pernah kami kunjungi, dan Karimun Jawa adalah jawabannya. We hadn’t been there beforeKarimun Jawa adalah gugusan pulau cantik yang terletak di sebelah utara kota Jepara, secara administratif Karimun Jawa masih masuk ke dalam wilayah Kabupaten Jepara.

Tema perjalanan yakni “travel hemat” sudah jelas berarti:
  1. Naik kereta ekonomi pake AC alias angin cendela dari Jakarta ke Semarang, yang berhasil membuat kami bangun kepanasan di setiap perhentian kereta plus dirayu para penjaja makanan di setiap perhentian kereta.
  2. Naik mobil kijang sewaan dari Semarang ke Jepara, karena memang belum ada penerbangan Semarang – Jepara (ngarang).
  3. Naik kapal express yang menyajikan tontonan video video keroncong abadi dan lagu lagu pop jaman Obbie Mesakh, Farid Harja, Betharia Sonata dan Endang S Taurina, ayooo yang kenal mereka ngacung...  (Yang kenal mereka, ga usah malu untuk ngacungin tangan.... ketahuan kok angkatan berapa ). Sebenarnya ada alternatif penerbangan dari Semarang ke Karimun Jawa namun kami keukeuh pengen nauk kapal, soalnya kami sudah bosan naik pesawat.... sombong kan? hahahah  (baca: tiket pesawat Semarang – Karimun Jawa kemahalan, sekian belas juta Rupiah pulang pergi)
  4. Tinggal nya bukan di hotel tapi di rumah penduduk dengan fasilitas AC (angin cepoi cepoi) yang berasal dari kipas angin ukuran sedang yang dipasang di setiap sudut kamar serta menu makanan yang sangat menggugah selera (it was  fish and fish and fish and fish, tiba-tiba jadi ingat lagunya Queen “Keep on Fish-ing till the End")
  5. Untuk transportasi antar pulau, kami menyewa kapal kecil berbahan bakar solar dengan bunyi memekakkan telinga, serasa naik bajaj di laut apalagi pas ombak lagi besar, it feels so bajaj yet with bonus of angin pantai.

In kereta ekonomi we trust (Pic is courtesy of Winny)
Ready to nyebur :D 

Pose... wherever whenever
Perjalanan kami cukup mengesankan. Kami meninggalkan Jakarta selepas Isya dan tiba di Semarang menjelang subuh. Perjalanan dilanjutkan dengan mobil menuju  ke Pelabuhan Kartini di Jepara, perjalanan ini memakan waktu 2 jam. Jam 8 pagi, kami bertolak dengan kapal laut menuju ke Karimun Jawa. Perjalanan ke Karimun Jawa kami tempuh selama kurang lebih 3,5 jam tergantung cuaca.  Saat kapal bersandar, kami sudah mulai takjub dengan air nya yang jernih dan terumbu karang serta ikan-ikan kecil yang lalu lalang seolah memang dipersiapkan menyambut kami, para fakir snorkeling dan diving. Karimun Jawa, meski lokasinya terpencil, ternyata tidak miskin fasilitas. Pulau dengan penduduk mayoritas muslim ini memiliki sejumlah mesjid, fasilitas jalan pun boleh dibilang lumayan untuk ukuran sebuah pulau kecil, lumayan bolong-bolong aspalnya hehe. Bagi yang membawa telepon genggam atau tablet, tidak usah khawatir dengan sinyal, sinyal telkomsel menjangkau tempat ini. ATM BRI pun ada bagi yang tidak sempat menarik uang kas di Jepara atau di Semarang. Saya juga tidak mengalami kesulitan mendapatkan air tawar selama berada di tempat ini. Penginapan tersedia dengan berbagai tipe dan kisaran harga, mulai dari yang kelas mengemis hingga kelas borjuis.

Karimun Jawa sendiri memiliki beberapa spot menarik untuk dijajal:

Spot snorkeling/diving

Ke Karimun Jawa tanpa snorkeling ibarat makan sayur tanpa garam, hambar. Gugusan pulau di Karimun Jawa menawarkan berbagai tempat diving dan snorkeling yang cantik. Sebut saja perairan di sekitar pulau Menjangan Kecil, Cemara Kecil, Pulau Tengah dan Pulau Tengah Kecil yang kami kunjungi, spot spot ini benar-benar membuat kami takjub dengan warna warni terumbu karang dan berbagai jenis ikan yang lalu-lalang menyapa kami. Sebagian besar waktu kami memang kami habiskan dengan bermain air (baca: snorkeling) di pulau-pulau ini. Bagi yang tidak bisa berenang, tidak perlu khawatir. Mitos bahwa snorkeling itu harus bisa berenang tidak benar adanya, thanks to life vest a.k.a pelampung. Beberapa teman yang tidak bisa berenang malah nampaknya yang paling betah berlama-lama snorkeling, mungkin sekalian pipis kali yah (sambil benerin restleting celana).
I snorkel, therefore I'm exist 
Akhirnya kesampaian bisa foto kayak gini
Terdapat beberapa tabrakan kepala dalam proses pengambilan gambar ini (Don't try this at home, try this in the water) 

Ikan badut (anemone fish) yang lagi shy shy cat difoto, eh maksudnya shy shy fish 


Keindahan alam bawah laut Karimun Jawa tak lepas dari usaha masyarakat untuk menjaga terumbu karang dari tangan –tangan jahil. Mereka memberlakukan marine protection zone yang merujuk pada pelarangan penangkapan ikan dan pengambilan/pengrusakan terumbu karang di zona-zona tertentu di pulau ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan kondisi terumbu karang yang akan berdampak langsung terhadap terjaganya populasi ikan. Sistem marine protection zone ini juga sudah banyak diadopsi di berbagai negara, termasuk kawasan taman laut terbesar di Australia, Great Barrier Reef dan di Davao, Filipina.


Spot makan

Saya adalah orang yang percaya bahwa kelezatan masakan itu tidak hanya terletak pada bumbu, bahan dan proses memasaknya, namun ada faktor-faktor lain yang juga dominan mempengaruhi lezatnya makanan, yakni suasana. Terus terang, makanan yang saya coba di Karimun Jawa sebenarnya makanan-makanan yang dengan sangat mudah didapatkan di Jakarta, seperti Indomie pake telor, gorengan, ikan bakar, bakso, dll. Namun, makanan-makanan ini terasa sangat lezat saat di Karimun Jawa. Sebut saja, Indomie telur yang kami pesan di salah satu warung yang berjejer di Tanjung Gelam. Makan Indomie telur rame-rame sehabis snorkeling seharian dengan pemandangan pantai, matahari yang hampir terbenam dan bayangan nyiur menjelang senja, sudah pasti membuat Indomie telur tadi terasa sangat nikmat. Jangan salahkan saya jika saya….. nambah dua kali. Atau mungkin cerita makan siang kami di Pulau Tengah Kecil. Siapa yang tidak pengen nambah makan jika menunya ikan bakar dengan saus kecap sederhana, ditemani pemandangan air laut yang jernih dan terumbu karang indah di Pulau Tengah Kecil. Saya (lagi-lagi) nombok dua kali. See how the ambience builds your appetite. Alun-alun depan kantor camat juga bisa menjadi pilihan kuliner di malam hari, ada banyak gerobak dengan berbagai menu yang bisa dijadikan pilihan. Makannya pun beralaskan tikar plastik sambil lesehan dan menikmati bulan dan bintang. Saya yang sangat terbawa suasana ketiduran di alun-alun dan baru terbangun jam 11.30, saat gerobak-gerobak udah mau pulang dan empunya gerobak sudah mau menggulung tikar plastiknya. Saya hampir ikut digulung bersama tikar plastik itu. 
Tanjung Gelam kala senja

Siapa yang nggak nafsu makan kalau pemandangannya indah begini 


Spot timbul tenggelam

Apa pula spot timbul tenggelam? Hehehe, ini hanyalah istilah saya saja untuk pulau-pulau siluman, pulau-pulau yang timbul hanya saat air surut dan tenggelam saat air kembali pasang. Kami berkesempatan untuk menapakkan kaki kami di Pulau Gosong, pulau yang hanya bisa ditemui di saat saat tertentu. Tak banyak yang bisa dilakukan disini kecuali memandangi pulau dengan gundukan pasir yang sebentar lagi akan tenggelam, dan besok pasirnya akan muncul kembali untuk menghirup udara segar #eh?
One happy team at pulau Gosong yang bikin gosong

Spot konservasi

Bagi yang doyan sama flora dan fauna, Karimun Jawa menyajikan sejumlah pilihan tempat yang bisa dikunjungi.  Di Pulau Menjangan Besar, terdapat kolam ikan-ikan hiu kecil yang menjadi atraksi tersendiri bagi pengunjung. Berhubung ikan-ikan hiunya belum baligh, para pengunjung dipersilahkan untuk memasuki salah satu kolam dan bercengkerama dengan para hiu yang belum baligh. Kalau belum baligh kan, hiu hiu ini masih bisa disentuh tanpa merusak wudhu, ngaco hehe. Kalau hiu yang sudah baligh mah gak perlu disentuh, tanpa disentuh juga mereka sudah nyentuh duluan... pake moncong sama gigi nya yang tajam.

Selain itu, Karimun Jawa juga memiliki kawasan wisata mangrove. Kawasan ini dilengkapi dengan jogging track yang membawa kita menyusuri hutan mangrove hingga ke pantai. Sudah pada tahu kan apa fungsi mangrove/bakau? Mangrove sejatinya adalah tempat ikan-ikan bertelur , sehingga merusak kawasan mangrove akan berdampak langsung terhadap populasi ikan. Selain itu, mangrove juga bisa dijadikan perisai/pelindung kawasan pantai jika suatu waktu badai/tsunami terjadi.
Wisata mangrove


Spot Pantai

Bercengkerama sambil menunggu sunrise di Pantai Nirwana
Gugusan Pulau Karimun Jawa tentunya banyak memiliki pantai kawasan yang indah. Saya dan teman-teman sempat menyusuri pantai di Tanjung Gelam dengan nyiur melengkungnya yang khas, pantai di Pulau Tengah kecil dengan pasir putih dan view gunung dari kejauhan, atau pantai Nirvana di kawasan Nirvana lodge yang bersih dan memiliki tebing karang yang terjal.
View from Nirvana Lodge


Waktu 3 hari 2 malam di Karimun Jawa terasa sangat singkat. Ingin rasanya bisa berlama-lama di tempat ini, the more you stay the gosong-er you become, hehehe. Sayangnya, Monday is calling. Kami harus segera kembali ke Jakarta, menyongsong masa depan yang lebih cerah. (Kok endingnya gak nyambung yah, ah sudahlah)

Epilog:

Trip Karimun Jawa ternyata berhasil membawa inner peace bagi saya. Saya berhasil menemukan gaya berenang unik yang diberi nama “Dugong Mabok Style”. Teman-teman sudah yakin gaya ini sangat bisa menandingi Gangnam Style nya Psy, mereka siap mempromosian “Dugong Mabok Style” aka “Drunken Dugong Style” ini, tapi tawaran mereka saya tolak. Cukuplah gaya Dugong ini antara kami saja, saya gak siap terkenal. (#Kabur sebelum diserbu Fans)
14 komentar
  1. Baca catatan perjalanan ke Karimunjawa ini membuat saya teringat perjalanan saya ke Pulau Tidung, Kepuluan Seribu kemarin mas, pemandangan dan aktivitas disana juga mirip-mirip, namun sepertinya biaya kesana lebih mahal karena emang lebih jauh ya hehe

    Nah sekarang saya mau tanya juga berapa biaya yang dihabiskan selama 3 hari 2 malam disana? paket hemat aja ya..saya jadi tertarik pingin kesana juga :)

    BalasHapus
  2. karimun jawa.... tempat penuh pesona, aku sampai 3 kali mengunjunginya sehingga bisa membayangkan apa yang kamu rasakan.

    karena beberapa kali kesana terkadang aku agak malas baca post mengenai karimuin jawa. namun, post ini berbeda, tetap menampilkan sudut pandang yang berbeda. saya menghabiskan sampai akhir dan membacanya dua kali untuk merasakan kejenaan yang ada.

    BalasHapus
  3. karimun jawa memang mempesona deh

    BalasHapus
  4. sumpe lo cip, pake ekonomi? yang selalu berenti dan memanjakan para pedagang yang ga ada hentinya?
    ck ck ck... saluttt...

    btw, iya, mana detail biayanya per moda angkutan? :D

    BalasHapus
  5. aku aku akuu! akujuga belom pernah ke karjaw hehe.

    dan anyway baru tau kalo istilah hari kejepit itu sandwiched day.

    goo kak cipu traveling lagi, ditunggu foto seruw selanjutnya (dan gaya lenjutan dari dugong mabok) hahaha

    BalasHapus
  6. ini tempat cakep yg banyak orang rekomendasikan. Sayang belum ada waktu libur ke sana.
    *nyari cuti bersama 2013 yg byk pas lebaran aja* hahaha

    BalasHapus
  7. itu kayaknya salah ketik deh cipu.. yg kemahalan itu ongkos naik pesawat semarang-karimun jawa yg belasan juta kan. hehehe..

    saya udah kesana.. ikut tour. tapi kapal ekspress nya cuma 1 jam 50 menit. duduk di luar dan nggak perlu nonton musik2 jadul itu. cuma melihat laut. emang paling top deh kesini.

    next pengen ke Derawan, Wakatobi, dan pastinya Raja Ampat. Siap2 gosong dan keling :D

    BalasHapus
  8. buseeet knp semua org jd pada nemu innerpeace sih, pertama tante debz trus elu, lah gw & adek gw aja yg nyari2 innerpeace blum menemukan innerpeace sesungguhnya yg kita cari2. ruang kosong di dalam hati kita masih aja tetap kosong tsaaah

    BalasHapus
  9. walahhh mantap sekali liburan d karimun,, memang, hari kejepit nasional merupakan momen tepat untuk liburan atau pulang kampung bagi yg kerja'y di luar kota :)

    BalasHapus
  10. wah asik banget liburanya nih, jadi kepingin..

    BalasHapus
  11. Pu... Temenku udah ngitung..tahun 2013 ada 8 harkipnas. 4x hari jumat dan 4x hari senin.

    Monggo di susun 8 liburan buat thn ini.

    #cengarcengir

    BalasHapus
  12. mudah-mudahan April jadi kesana *kipas kipas tiket pesawat 10 ribuan*

    BalasHapus