Curug Cilember dan Bonanza Mode


Udah pada pernah ke Curug Cilember belom? WHAT???.. belom?? wah wah wah, bagi yang berdomisili di Jakarta dan belom pernah ke tempat ini, sebaiknya segera mengagendakan kunjungan ke tempat ini deh, soalnya tempatnya asyik dan suejuk.


Pelakon Kali ini: Ki-Ka: Esti, Cipu, Dhodie, Achie dan Amri

Sabtu lalu, saya dan rekan rekan plurkers, Dhodie, Achie, Esti dan Amri akhirnya mewujudkan niat bersama untuk jalan bareng ke Curug Cilember, sebuah niat suci mempererat silaturahmi (Halah). Meeting point nya di Kampung Rambutan pukul 7.30. Namun karena satu dan lain hal, kami baru bisa sampe ke Kampung Rambutan sekitar pukul delapan lewat sedikit (melirik Dhodie dan Esti)

Perjalanan ke Curug Cilember kami mulai dengan naik bus jurusan Cianjur (Ongkosnya Rp. 20.000). Memang susah menemukan tempatnya bagi yang pertama kesana karena gak ada plang khusus penunjuk arah. Dan Curug Cilember ini lokasinya tidak di pinggir jalan, melainkan masih harus dilanjutkan dengan naik ojek bertarif 15000 rupiah (yang jago nawar, mungkin masih bisa dapet 10 rebu).

Singkat cerita, kami tiba di Curug Cilember pukul 10-an. Kami memesan nasi bungkus dulu sebelum masuk ke Area Curug Cilember biar gak kelaparan pas hiking. Setelah membayar karcis masuk (Rp. 10.000 buat yang cakep dan cantik, yang ga cakep dan ga cantik GRATIS kok), kami langsung disuguhi pemandangan yang menakjubkan. It was green everywhere. Pohon pinus mengelilingi kami ditambah sebuah kubah cantik tempat penangkaran kupu kupu. Serasa tidak ingin beranjak.
Salah satu foto di Curug 5
Curug Cilember sebenarnya terkenal karena tempat ini memiliki 7 air terjun. Jadi, dimulai dari air terjun paling bawah yang diberi nama Curug 7, kita bisa melanjutkan perjalanan ke atas sampai Curug 1. Curug 7 boleh dibilang curug paling rame karena letaknya paling bawah, dan di tempat ini warung-warung masih mudah ditemukan. Setelah puas berfoto di Curug 7, kami melanjutkan perjalanan ke Curug 5 (we skipped curug 6). Dibutuhkan tenaga ekstra untuk sampai ke Curug 5 karena jalannya mulai menanjak (Tips #1: Gunakan alas kaki yang cocok untuk hiking, hindari penggunaan sendal jepit, apalagi high heels). Akhirnya, kami sampai ke Curug 5 dengan sedikit ngos-ngosan. Berkat kelihaian pengarah gaya kami, kami berhasil membuat beberapa pose pose menakjubkan di Curug 5, sampe sampe pengunjung lain amazed melihat gaya KREATIF dan TAK TAHU MALU kami.

Setelah puas berfoto-foto, saatnya kami membuka bekal nasi bungkus. It's lunch time. Makan rame-rame ditemani gemericik air sungai memang menyenangkan, makanan terasa so so lezat. Hehehehe (Inggrais mode: ON). Di Curug 5, jumlah pengunjung tak sebanyak di Curug 7, karena memang dibutuhkan tenaga ekstra untuk sampe ke tempat ini. Tapi, jangan khawatir bagi yang baru pertama kali kesini, ada jalur setapak kok yang bisa diikuti, jadi kita tinggal mengikuti setapak saja jika ingin mencapai curug-curug yang ada di atas.


Makan ditemani gemericik air sungai... mmm slllrrrppp yummy

Curug 7 yang menawan
Puas bermain di Curug 5, kami terus menuju Puncak karena kami ingin melihat Curug 1 yang letaknya paling di atas. Kami melanjutkan hiking yang jalurnya makin menanjak. Tapi hiking sekian lama, kami tak kunjung menemukan air terjun. Memang beberapa kali kami berada di persimpangan setapak, dan kami selalu memilih setapak yang lebih besar. Ternyata setapak yang lebih kecil itu merupakan tanda ke curug curug selanjutnya. Dan memilih setapak yang lebih besar berarti melanjutkan ke Curug yang lebih tinggi lagi. Kami sudah melewatkan dua setapak kecil artinya kami sudah melewati Curug 4 dan Curug 3 tanpa sempat mampir. Kondisi pun makin drop, Achie sampe ketinggalan di belakang. Akhirnya kami memutuskan turun sebelum sempat sampai di Curug 2. Pas turun, kami menyempatkan mampir ke Curug 3 meski medan menuju ke Curug 3 bener-benar curam. (Tips #2: Bawaannya jangan terlalu banyak kalo ingin menelusuri curug curug ini, soalnya medannya lumayan berat untuk mereka yang baru pertama kali hiking, seperti saya).

Another shot from Curug 5, title: Basah basah basah seluruh tubuh :p
Di curug 3, kami sudah tidak menemukan pengunjung lain ( Ya iyalah, sapa juga yang mau berpayah-payah sampe ke Curug 3). Kesempatan bagi kami berpose memalukan tanpa diiringi tatapan aneh pengunjung lain. Amri sudah jadi tumbal pertama kepeleset di bebatuan dan celananya basah sampe ke dalem dalem, Achie dimangsa pacet, dan Esti sampe harus teriak-teriak karena mendapat serangan serangga. Hehehehe. Disini, saya, Dhodie dan Amri sudah kepalang basah....(padahal saya tidak membawa daleman, huhuhhhu). Tapi it's oke lah demi suksesnya sesi pemotretan. (Tips#3: Bawa baju ganti, celana ganti dan CD ganti)

Medan turun gak kalah serunya, harus ekstra hati hati karena licin. Dhodie pun jadi korban berikutnya dengan mencatat hatrick kepeleset. Dan tumbal terakhir nya adalah SAIA yang ikut kepeleset sekali, and my ass successfully kissed the ground. AUCH. Diiringi langit yang makin berawan, kami terus turun sampai akhirnya kami kembali ke Curug 7 sekitar jam 4.

Perjalanan dilanjutkan ke kawasan perkebunan teh dengan naik Ojek. (Ongkos Rp. 25.000). Meski jalan ke Puncak macet banget saat weekend, abang tukang ojek yang membawa kami tak begitu menemui kesulitan mengantarkan kami ke kebon teh. Sampai disana, kami langsung disambut oleh 5 kuda yang ramah dan menanti untuk ditunggangi dengan tarif Rp 20.000. Kupilih kuda coklat bernama Bella, mungkin nama lengkapnya Laudya Cintya Bella, hehehe or Bella Saphira, but I don't care selama Bella tetap bisa membawaku mengelilingi kebon teh. . Awalnya si Bella ini tak bersahabat, tapi lama kelamaan Bella sadar kalo saya adalah penunggang yang baik hati, tidak sombong, tidak makan sabun dan tidak makan plastik; Bella pun akhirnya menjinak dan mau nurut. Sesi pemotretan di lanjutkan sambil berkuda dan setelah itu di kebon teh. Such a wonderful afternoon.

Serasa koboi koboi nya Bonanza, All for one, One for all, Jyaaaaaah lebay
Setelah itu, kami beranjak meninggalkan kebon teh menuju Mesjid Ta'awun untuk sholat maghrib. Tapi lama kami menunggu, tak kunjung ada angkot yang lewat karena efek macet di bawah. Kami pun mencoba hitchhike, dan BERHASIL.... Kami menumpang si sebuah pick up bersama dengan beberapa pemuda yang niat jualan di Mesji Ta'awun juga. Dasar geng narsis, di mobil pick up pun, kami masih terus berfoto sampe-sampe orang di sekeliling mendelik aneh. Bur whatever, we don't care. (Ongkos HITCHIKE: Sepuluh Ribu buat Berlima)

Kasep dan geulis, sayang agak sedikit gelo
Sampe di Mesjid Ta'awun, kami langsung sholat dan makan malam sambil merayakan ulang tahunnya Amri. Happy B'day Bro, Thanks Traktiran Makan Malamnya.... Heheheh.

Dan kami pun pulang dalam dengkur menuju kampung rambutan dengan bus. yah, Ke Jakarta Kami Kan Kembali.

Can't wait for our next trip......

Special thanks to Dhodie and Achie for providing the pictures for free (Ga pake royalti kan??)
27 komentar
  1. i know him... i know her... and i don't want to give any comment.
    sekian dan terimakasih
    *gak mutu mode on*

    BalasHapus
  2. Yak, nice trip.. terutama semua perjuangan kita di Cilember terbayar dengan foto2 yang indah di kebon teh.

    Next trip? Lanjoottt

    BalasHapus
  3. huhuhu....
    tips selanjutnya, jangan memaksakan diri hiking dalam keadaan yang tidak fit. atau anda akan tertinggal jauh
    hahahaha

    makasih cipu sudah menolongku selama perjalanan

    lain kali harus lebih seru lagi (dance)

    BalasHapus
  4. jiyahaha... keren keren. terimakasih banyak cipu, dhodie, esti, achi (cozy) yuk jalan2 lagi

    BalasHapus
  5. feel sorry for bella the horse, karena dinaiki cipu hehehe...
    oke, lain kali lo jadi guide kita kesana ya pu ;).

    -Jangtu-

    BalasHapus
  6. @andyan: but u don't know me, right?
    @dhodie: ajak aja dod, kalo emang mo jalan lagi.
    @Achie:hehehe, ada yang membela diri> Gimana?? Udah baikan?
    @amri: gak nolak diajak jalan jalan :D
    @Jangtu: tenang tenang... aku siap jadi guide kok

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. hobi bangett jalan jalan yaaaa


    *tadi sempet salah account*

    BalasHapus
  9. Cilember dan Gunung Mas, cek. Tempat main waktu jaman SMA. Hehehe...

    -Jangdu-

    BalasHapus
  10. Wah, nice place. perlu dicoba nih

    salam super :D

    BalasHapus
  11. Kalo kali/sungai di Celember sih udah beberapa taon lalu. Curug Cilember kalo foto2nya lumayan asik juga kalo disamperin.
    Salam

    BalasHapus
  12. klo ga domisili jkt dan ga tau tempat ini wajar to? hehehe.. tempatnya OK bgt kayanya, tp yg lbh OK foto2nya.. koreografernya siapa?

    BalasHapus
  13. waktu sayah dulu jalan2 kesana mang ga niat mendaki, cuman ke air terjunnya yg paling bawah, futu2, ke tempat kupu2, futu2 lagi, dan pulang, hihih..

    macetnya puoLL, huff... puncak gitu loh

    BalasHapus
  14. owww...namanya cilember tohhh...

    gw dari dulu tau ada aer terjun bagus tp cuman ga taw namanya..

    BalasHapus
  15. mmmmm jdi kepengen, ntar2 ajak yah (evil_grin)

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Hai cipu....

    saya pernah jalan2 ke sebuah curug (entah apa namanya), dan itu menjadi pengalaman yg paling nga bisa dilupain seumur hidup. Karena: saya belum pernah ngalamin jalan kaki sejauuuhhh,secapeee,dan segitu menyeramkan. Belom lagi banyak pacet yg nempel di kaki, sukses lah sepanjang jalan jerit-jerit :D

    tapi semua itu bener-bener terbayar setelah kita sampai di tempat tujuan ya.

    BalasHapus
  18. holllaa cipu, salam kenal. gua, quinie yang se lift pas di plangi ke dcost :D.

    huaaaaa... jalan2 ini seharusnya gua ikutan, tapi dodi ngasi taunya dadakan & gua pada hari yang sama ada outing kantor.

    hihihi... seru juga ya, apalagi denger cerita lu ganti kostum bottom berkali2 :D

    BalasHapus
  19. PENGALAMAN BERGAUL DENGAN ALAM YANG SANGAT MENARIK MAS, SEPERTINYA BAKALAN TAK TERLUPAKAN TRAVELING YANG BEGITU DEKET DENGAN NATURE!

    BalasHapus
  20. @ntieholic: sapa sih yang ga hobi jalan jalan?
    @Jangdu: lo emang tukang jalan, SMA maennya ke Curug Cileber
    @toelisan: iyah, it is a nice place.. maen gih buruan
    @meidy: yang domisili di yogya wajib main ke jejamuran
    @iLLa: sayang banget lo ga naik sampe atas
    @nguksnguks: ayo maen kesana :D
    @merry: kamu benar. Semua capek terasa ilang kalo sudah sampe ke air terjunnya

    @Ayu Mamisinga: thanks thanks thanks
    @katakataku: (bringit)
    @qunie: no worry, kita akan banyak trip ke depan kan?? we can travel together
    @pelangi anak: i love such travelling :D

    BalasHapus
  21. hihihi... kok blom update sich?

    BalasHapus
  22. hai cipu
    kabarnya bagaimana?
    sehat2 kan

    BalasHapus
  23. hohohohoho senang traveling juga rupanya. Salam kenal ya. Happy traveling ;=)

    ~Adie~
    http://adieriyanto.blogspot.com/

    BalasHapus
  24. Duhh jadi pengen ke sana ni,,cantik pemandangannya, salam kenal...

    BalasHapus
  25. ngga sengaja baca Postingan elo tentang Curug Cilember. Gw juga pernah kesini tahun 2010. Waktu itu gw sampe curug 2. Memang sih curug 3 dan 4 itu medannya susah tapi lebih susah curug 3 ke 2. mana banyak pacet dan gw digigitin 3 pacet sekaligus. hehehe..

    BalasHapus