Susahnya Berburu Tiket AFF Final

Sejak kemenangan agregat Indonesia atas Vietnam di Ho Chi Minh City di babak semi final AFF, animo masyarakat Indonesia terhadap partai final makin berkobar. Pertandingan final Indonesia melawan Thailand sudah pasti akan sangat meriah. Untuk Leg 1 sendiri yang sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember,  Stadion Pakansari Cibinong yang menjadi venue leg 1 dipastikan akan penuh dengan pendukung tim nasional Indonesia. Sudah bisa dibayangkan antri beli tiketnya yang saat semi final kemarin sempat menjadi sorotan media, baik yang online maupun yang beli langsung. 

Ticket price and the sole merchant for online purchase

Saya yang bukan penggemar fanatik bola sebenarnya tidak terlalu pusing, toh juga biasanya pasti ada siaran langsungnya, atau sehari setelahnya juga sudah bisa tahu siapa yang menang. Keadaan berubah, saat sepupu jauh saya menelepon dari Gorontalo dan menyampaikan keinginannya untuk ke Jakarta demi bisa menyaksikan pertandingan final timnas kebanggaannya melawan Thailand. Amanat untuk memesankan tiket pun saya emban. Tapi saya bilang juga ke sepupu saya ini, kalau saya tidak bisa janji apa-apa, belajar dari berita-berita tentang penjualan tiket pas semi-final. 

Hari Sabtu, tanggal 10 Desember, sudah mulai marak berita tentang penjualan tiket. Penjualan tiket tetap dibagi 2: online dan beli langsung. Untuk online, kiostix menjadi penyalur tunggal tiket final leg 1 sebanyak 13.000 tiket, cuma memang tidak dijelaskan komposisi nya berapa kuota online untuk kategori 1 (Rp 500.000), kategori 2 (Rp 300.000) dan kategori 3 (Rp 100.000). Saya sih berpikir positif saja, mungkin pihak kiostix sudah belajar dari pengalaman pas semi final saat server mereka tak berdaya diserbu pembeli selama tiga hari kurun waktu penjualan. Server kiostix babak belur, calon pembeli pun banyak yang emosi. Menurut informasi, penjualan tiket online akan dimulai pada tanggal 11 November pukul 12.00 siang. 

Hari Minggu, tanggal 11 Desember, saya tidak bisa mulai memantau kiostix karena harus menemani istri berbelanja terlebih dahulu. Saya tiba di rumah menjelang pukul 2 siang, sedangkan penjualan tiket sudah dimulai sejak pukul 12.00. Saat saya mengetik alamat website tersebut, saya langsung disambut dengan layar berwarna merah berisi penawaran tiket AFF Final Leg 1 serta link untuk memesan tiket. Setelah melakukan klik terhadap link yang dimaksud, saya diarahkan ke laman antrian (queue it). Saya sempat tercengang juga saat tahu kalau saya adalah pengantri ke 11ribu sekian. Dengan asumsi ada 13 ribu tiket dan saya antri ke 11 ribu sekian, saya sudah pesimis duluan bahwa saya akan dapat tiket. Satu orang tidak akan mungkin memesan satu tiket saja kan, pasti pada pesan empat, atau minimal dua. Tapi queue must go on kan, penasaran juga sih mau tahu ending nya akan seperti apa. 
Antrian ke 11571

Melihat pergerakan nomer antrian yang sangat lambat, saya masih sempat makan siang (yang tertunda), nonton di rumah dan ketiduran depan TV (thanks to the weather). Untungnya juga sih memang tidak ada agenda kemana-mana hari Minggu (baca: pengiritan). Saya terbangun sekitar jam 5 sore dan kembali mengecek nomer antrian, oh masih di 3200 an. Saya melanjutkan melakukan aktivitas lain yang bermanfaat, ngemil sore sambil nonton TV. 
After 4 grueling hours

Menjelang pukul 6.33 petang baru akhirnya giliran saya memesan tiket tiba. Jadi butuh sekitar 4 jam untuk bisa masuk ke kiostix (ini sama dengan naik pesawat Jakarta - Makassar bolak balik hahaha). Saya sempat juga sih liat lini masa di twitter dan ternyata ada banyak keluhan, misalnya:

  1. Websitenya lambat (dimaklumi, soalnya semuanya juga pasti misuh misuh pas buka websitenya) 
  2. Saat melakukan pemesanan, setelah menekan "add to cart", banyak calon pembeli yang melewati pintu gerbang yang rusak alias Bad Gateway atau calon pembeli kehabisan waktu alias Gateway Time Out. Saya rasa ini karena pintu gerbangnya memang dibuat sempit sedangkan yang mau lewat banyak. Permisiiiiiiii, saya juga mau lewat. 
    Gerbang yang rusak
  3. Pada saat akan melakukan konfirmasi pembayaran, calon pembeli diminta untuk mengisi "delivery method" dan "payment method". Delivery method nya sendiri ada menu dropdown yang isinya cuma satu pilihan "pick up on the spot", dipikir-pikir kenapa harus ada dropdown menu kalau pilihannya cuma satu (ini pendapat saya yang bukan ahli IT yah, cuma sering pake dropdown menu di Excel doang). Selain itu, untuk payment method ternyata pembayaran yang diterima hanya kartu kredit. Ini yang bikin sejumlah calon pembeli kecewa, karena banyak yang sudah antri berjam-jam dan berniat membayar menggunakan ATM namun ternyata tidak ada pilihan pembayaran ATM. Informasi ini yang tidak disampaikan oleh pihak kiostix, harusnya sudah dijelaskan dari awal bahwa penjualan online hanya melayani kartu kredit. 
  4. Pada saat calon pembeli telah mengisi delivery method dan payment method (payment method tidak diapa-apain karena memang tidak menyediakan pilihan), kerap muncul notifikasi bertuliskan "please complete your data, choose your delivery method and payment method". Lah mau melengkapi data yang mana, la wong pilihannya cuma satu. Delivery method pilihannya pasti langsung ke pick up on the spot, sedangkan untuk pilihan payment method, logo Visa dan MasterCard malah digabung, jadi ga bisa dipilih. 
  5. Waktu pembayaran di bawah 10 menit sedangkan calon pembeli harus berjuang melawan kelemotan website kiostix, potensi bad getaway maupun proses verifikasi kartu kredit yang kerap bermasalah. 
  6. Pada saat transaksi berhasil, laman kiostix langsung diarahkan ke halaman depan lagi, tidak ada laman yang menyatakan transaksi berhasil. Sehingga kadang ini membingungkan pembeli. Biasanya pembeli baru ngeh saat mendapatkan notifikasi email dari kiostix. Biasanya kan kalau pesan online, websitenya akan menyampaikan kalau transaksi berhasil, bersamaan dengan email notifikasi. 
  7. Pada saat transaksi berhasil, pembeli menerima notifikasi melalui email, namun ada beberapa yang menerima bukti transaksi tanpa barcode.   
Dari masalah 1-7 di atas, saya langsung mengalami masalah 1, website lemot, jadi saat klik "buy" di laman depan, saya masih sempat buat Indomie rebus dulu untuk membuka laman berikutnya. Setelah itu saya memilih jenis kategori serta jumlah tiket. Begitu tekan "add to cart", saya harus nunggu lagi untuk selanjutnya diarahkan ke halaman putih bertuliskan 502 Bad Gateway. Yah saya ngulang lagi, ngetik website kiostix, untungnya karena masih dalam waktu 20 menit saya ga perlu ngantri lagi di antrian 11 ribuan. Kembali masalah yang sama terjadi, begitu tekan "add cart" saya kembali ke halaman yang sama, Bad Gateway. Hal ini berulang terus. Hingga percobaan kelima, saya bisa lanjut ke halaman pembayaran. Dan saat masuk ke halaman ini, waktu sudah mulai dihitung mundur, saya hanya punya waktu 8 menit (cmiiw). Ternyata masalah di poin 4 muncul, sebuah notifikasi bertuliskan "please complete your data, choose your delivery method and payment method" muncul. Padahal saya sudah memilih "pick up on the spot" di halaman tersebut. Waktu makin mepet, dan notifikasi ini masih saja muncul. Hingga waktu berakhir, saya tidak bisa move on dari halaman ini. Setelah itu, setiap kali saya mengakses kiostix, yang muncul adalah masalah di poin 2, Gateway Time Out. Nasiiib ngantri sekian lama tapi di PHP in kiostix. 

Akhirnya saya ngantri lagi sekitar pukul 11 malam, kali ini antriannya tidak sedahsyat tadi pagi. Saya berada di antrian 5000 an. Sambil nonton, saya sesekali mengecek nomer antrian. Memasuki pukul 12 tengah malam, saya pun berubah menjadi serigala  giliran saya tiba. Kali ini meski website tetap lemot, saya sudah tidak mengalami masalah bad gateway atau gateway time out. Kendala hanya muncul saat notifikasi bertuliskan "please complete your data, choose your delivery method and payment method" muncul lagi. Saya baru sadar bahwa ternyata di laman ini kita kudu sabar sejenak untuk menunggu adanya notifikasi bahwa payment method dan delivery method telah dipilih. Saat notifikasi ini muncul, baru selanjutnya klik langkah berikutnya. Di laman selanjutnya, saya tidak menemukan masalah dengan memasukkan data kartu kredit. Masalah muncul saat konfirmasi kartu kredit, karena saya tak kunjung menerima kode otorisasi kartu kredit di hape saya sedangkan waktu pembelian tinggal 2 menit. Saat waktu tersisa satu menit, sebuah SMS masuk dan segera saya masukkan kode otorisasi tersebut ke laman kiostix. Setelah itu saya harap harap cemas, karena saya khawatir waktu sudah habis sedangkan kiostix masih memroses konfirmasi kartu kredit saya. Saat waktu  tersisa 10 detik, laman website tiba tiba kembali ke awal tanpa ada konfirmasi apakah transaksi nya berhasil atau tidak. Untungnya tak kurang dari satu menit kemudian, saya mendapatkan notifikasi dari Kiostix bahwa transaksinya berhasil, fiuuuuh. What a long night
Finally...... My cousins will watch the Final

Segera saya mengabarkan sepupu saya di Gorontalo bahwa saya berhasil mendapatkan dua tiket pesanannya. Saat blog ini posting, sepertinya yang bersangkutan masih tidur. Tapi ya sudahlah, transaksi sudah berhasil. 

Saya jadi membayangkan jika semua orang yang berhasil mendapatkan tiket harus melalui rute yang panjang seperti saya, betapa tidak efisiennya sistem pembelian tiket online yang ada saat ini. Kebayang rekan-rekan yang sudah menunggu berjam-jam namun ternyata gagal transaksi. Atau mereka yang berulang-ulang antri namun gagal transaksi juga. Mata capek, hati lebih capek lagi. Ironisnya, kejadian kiostix ini terjadi menjelang harbolnas (hari belanja online nasional). Ah semangat harbolnas jadi sedikit ternoda nih dengan pengalaman beli tiket di kiostix. Sesulit itukah mencari pengecer tiket online di Indonesia? Saya masih gagal paham.  
9 komentar
  1. Dan saya harap, penyelenggara eliminasi semua pembeli tiket yang membeli melalui forum seperti kaskus, menyedihkan karena jika kita membuka kaskus dan search: Tiket AFF, muncul amat sangat banyak disana penjual tiket dengan harga yang sudah dinaikkan. Eliminasi mereka semua termasuk pembelinya untuk dilarang masuk ke stadion nanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, masak pilihan nya ke vendor yang belum pernah memegang event gede. Dan pas pegang di semifinal, penjualan tiketnya kacau balau

      Hapus
  2. gue juga pernah eneg, lelah hati membeli melalui kiostix. Bikin emosi heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oalaaah, kemarin juga beli kiostix nya untuk bola kah Indira?

      Hapus
  3. Kalo tiket final tentu lebih susah lagi ya. Untung sekarang dijual online semakin mengurangi calo.
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini sudah untuk tiket final mas, makanya banyak penonton kecewa

      Hapus
  4. gile sampe tengah malem, beneran susah bgt ya nonton ditv yg antri jg buanyak bgt.
    nt sore nonton ah finalnya siapa tau keliatan lo di TV wkwkwkwk

    BalasHapus
  5. baca jni jadj keInget temen sebelah kamar yang tengkar ama pacarnya gegara kayak ginian. Wkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
  6. Untunglah aku bukan footbal people
    Sekedar tau skor demi bahan obrolan aja udah cukup wkwkwk

    BalasHapus