Semua pasti setuju bahwa menyebarnya virus lari saat ini tak
jauh-jauh dari peran media sosial dalam menyampaikan pesan. Komunitas lari
banyak yang terbentuk via grup Facebook, postingan-postingan tentang lari banyak
beredar di Path maupun Instagram. Hashtag-hashtag tentang laripun sangat
bervariasi yang menandakan bahwa banyak pelari yang memanfaatkan sosial media
untuk sekedar menunjukkan eksistensi atau bahkan mengajak orang lain untuk
turut terinfeksi virus lari.
Nah dari pengamatan saya pribadi, postingan teman-teman
pelari di sosial media itu bermacam-macam. Karena beragamnya jenis postingan
para pelari tentang kegiatan lari mereka, saya jadi tergelitik untuk
mengelompokkan jenis-jenis postingan pelari di media sosial. Berikut beberapa
kategori yang saya susun:
Postingan Data Lari
Mungkin postingan ini yang paling lumrah ditemukan. Para
pelari biasanya akan mengunggah foto-foto yang memuat informasi tentang jarak
lari, kecepatan lari (pace), waktu lari serta kalori yang dibakar. Untungnya,
memang tersedia banyak aplikasi lari yang bisa menyediakan template data untuk
dipasang di foto-foto pelari sebut saja nike run, endomondo, moov now, dll.
Biasanya data ini dimaksudkan agar pengakses sosial media sang pelari tahu bahwa si pelari tuh abis lari sekian km
loh dengan pace sekian. Saya termasuk yang selalu memposting foto lari di media
sosial dengan mencantumkan data lari. Ini maksudnya agar orang-orang tahu motto
saya: di dalam tubuh yang chubby, terdapat jiwa pelari (yes, it rhymes).
Data lari ki-ka: Nike Fuel, Jarak Lari dan Pace Lari (menit/km) |
Postingan Makanan
Nah jangan heran kalau seseorang selesai lari, postingannya
adalah gambar makanan lengkap dengan data lari. Apalagi kalau larinya
berjamaah, biasanya sarapan bersama sudah menjadi fardu ain. Postingan gambar nasi
uduk dengan lauk ayam, tempe dan minuman es teh manis atau coto Makassar plus
ketupat tak jarang menghiasi galeri/lini masa kita di media sosial. Mungkin
pesan yang ingin disampaikan adalah makanan yang saya posting ini setara dengan
jumlah kalori yang baru saja saya keluarkan saat lari tadi. Seringnya sih,
kalori yang dimasukkan saat sarapan jauh lebih banyak dibandingkan saat lari
hahahah. Jangan khawatir, saya persis kayak gitu kok. Larinya cuma 5 km tapi
makannya nasi kuning, pake nambah pulak.
Artinya: lari 12,4 km mengeluarkan kalori yang kira kira setara dengan satu mangkok sop konro plus nasi putih 2 piring |
Postingan Race
Untuk kategori satu ini biasanya dilakukan oleh mereka yang
hobi ikut race. Saat ikut race, panitia biasanya sudah menyiapkan
fotografer-fotografer khusus di beberapa titik di jalur lari. Foto-foto race
biasanya akan dipublikasikan beberapa hari setelah race dilaksanakan. Para
pelari yang ikut race selanjutnya bisa mencari foto-foto mereka di antara
ribuan foto pelari lain di website racenya. Pengalaman saya, kalau fotonya
ribuan dan akses internet lagi dodol, kita kudu siapkan panadol biar gak jereng
saat nyari foto diri dari ribuan foto yang ada. Tips nya: gunakan baju race
yang berbeda warna dari baju race yang disediakan panitia. Ada rasa-rasa
bahagia saat kita berhasil menemukan foto sendiri di antara sekian foto yang
dipublikasikan panitia race. Untuk race-race besar biasanya peserta tinggal
memasukkan no BIB dan foto dapat segera ditemukan. Ada pula aplikasi seperti
Pic2Go yang secara otomatis akan mengunggah foto ke sosial media pelari, jika
pelari telah terlebih dahulu mendaftarkan diri dan akun media sosialnya.
Foto hasil temuan dari kegiatan League Grip the Road |
Postingan Medali
Jenis postingan ini juga pasti menjamur di media sosial,
apalagi pas hari Minggu (umumnya race dilaksanakan pada hari Minggu). Berbagai
postingan medali pasti akan memenuhi media sosial di hari hari pelaksanaan
race, mulai dari foto medali, foto pelari dengan medali di kalung, foto gigit
medali, atau foto medali yang digantung berderet-deret di dinding rumah. Biasanya maksud
postingan bertema medali adalah ungkapan kebahagiaan pelari karena berhasil
menyelesaikan race hingga garis finish. Atau mungkin karena memang mau pamer
medali saja (medali-medali race itu banyak yang unik-unik lho)
Berpose standar dengan medali, abaikan perut saya |
Postingan foto bareng komunitas
Ini juga jenis postingan yang akan sangat mudah ditemukan di media sosial. Biasanya para pelari memiliki komunitasnya sendiri. Bahkan mungkin bisa saja seorang pelari bisa bergabung ke sejumlah komunitas. Makanya jangan heran kalau di media sosial, foto-foto pelari biasanya diambil bersama dengan buddies nya. Komunitas ini ada yang terbentuk karena kedekatan geografis, berasal dari kantor yang sama atau memang karena merasa klop saja.
foto bersama komunitas |
Postingan Motivasi
Postingan motivasi juga tak jarang muncul di sosial media
kita. Polanya sederhana, minta orang
fotoin pas kita lagi lari, tambahkan data lari lalu unggah ke sosial media
dengan caption yang berisi kata-kata motivasi, seperti: "if it doesn't challenge you, it doesn't
change you" "the body
achieves what the mind believes" dan kata kata motivasi sejenisnya
(biasanya dalam Bahasa Inggris). Kalau sudah sampai tahap ini sih artinya si
pelari sudah menganggap lari bukan hanya latihan fisik biasa, akan tetapi sudah
mengarah ke pencarian inner peace (halah). Saya sendiri sering mengunggah foto
lari dengan kata motivasi, tujuannya sederhana: biar memotivasi diri sendiri
gak bangun kesiangan pas weekend dan terpacu membakar lemak mumpung libur
kantor hahahah.
Wuih dalem banget yah |
Postingan Fashion dan Gadget
Jenis postingan ini akan banyak menjelang sebuah race,
dimana pelari-pelari yang akan ikut race akan mengunggah foto-foto apparel lari
yang akan digunakan untuk race besok. Mulai dari baju, celana, kacamata,
pencatat waktu, hydration pack, nomer BIB, kaos kaki, mmm ada yang sampe
posting foto sempak juga gak yah. Saya kurang tahu darimana kebiasaan ini
bermula, saya juga cuma ikut-ikutan gaya-gayaan posting foto apparel sebelum
race. Yang sulit biasanya pengambilan gambarnya sih. Apparel nya harus disusun
sedemikian rupa agar tampak instagrammable, twitterable atau facebookable.
Kadang harus sampai naik ke atas meja makan segala demi bisa dapat angle yang
pas untuk diunggah ke media sosial
Keep it simple!!! |
Postingan panorama
Nah pelari yang mengunggah foto-foto pemandangan disebut
pelari trail atau pelari lintas alam. Pelari trail biasanya mencari lokasi lokasi
alam yang bisa dijelajahi bersama rekan-rekan pelari trail lainnya. Melihat
postingan panorama rekan rekan pelari trail di media sosial selalu terasa
menyegarkan, malah terkadang membuat iri . Kapan yah bisa ikut trail dan bisa
berfoto dengan background sekece itu (sambil urut urut pergelangan kaki kiri
yang langganan keseleo).
Refreshing! |
Postingan Galau
Jenis postingan terakhir ini adalah jenis postingan yang
belum pernah saya lakukan namun pasti ada yang pernah mengunggah. Biasanya
jenis postingan ini dilakukan oleh mereka-mereka yang menjadikan lari sebagai
kegiatan untuk mengalihkan mereka dari permasalahan hidup yang pelik dan penuh
lika liku (ini kok jadi dangdut banget yah
kalimatnya). Biasanya berisi gambar dengan curhat colongan di caption
atau fotonya. Kalau nemu postingan ini, susah bagi saya untuk me-like karena
takut yang posting salah paham bahwa saya menyukai penderitaan yang mereka
alami. Sayangnya memang media sosial tidak menyediakan tombol
"prihatin" untuk jenis jenis postingan seperti ini.
Nah dari sekian jenis postingan di atas kalian biasanya
posting yang mana?
Gw sih klo posting makanan sehat, buah sayur juice oatmeal, walopun kenyataannya makan gorengan nasi uduk lontong sayur padang.
BalasHapusgw lom ada komunitas nih :p
ini postingan, jenis-jenis tipe pelari versi cipu :p
BalasHapusSaya bukan pelari tapi kalau posting makanan termasuk sering :)
BalasHapuswkwkwkw.. Ini tipe lengkap satu paket ada di mas cipu yeee.. haha..
BalasHapusGw hanya sebagai pengamat aja deeh, timeline dengan fenomena pelari..hehe
postingan galau paling menjamur diantara anak2 muda hahaha
BalasHapusAku juga lagi seneng lari ini mas haha... biasanya lari di GOR Petrokimia. Serasa milik sendiri krn lari didalem GOR cuma dikit yang tahu pintu masuknya haha... kalo trail run biasanya saya di Gunung Penanggungan
BalasHapus